Siapa di Balik Peter O'Neill, Tandingan Somare  

Reporter

Editor

Selasa, 10 Januari 2012 18:24 WIB

Peter O'Neill. AP/Mary Altaffer
Pria ini didukung kekuatan ekonomi Amerika Serikat, diwakili ExxonMobil. Perusahaan yang bergerak di bidang penambangan minyak dan gas ini akan berinvestasi US$ 16 miliar untuk pengembangan gas alam cair di Papua Nugini, yang akan mulai berproduksi pada 2014. Proyek ini diperkirakan bisa memproduksi 6,6 juta ton gas alam cair dan meningkatkan pendapatan domestik bruto 20 persen. ExxonMobil akan menggandeng perusahaan Australia, Santos.

O’Neill punya jasa besar kepada ExxonMobil. Dia berhasil menyelesaikan persoalan sengketa tanah--yang bakal dipakai ExxonMobil--di Provinsi Southern Highlands. Daerah tersebut memang dikenal sebagai tempat dengan potensi konflik tinggi di antara para kepala suku. O’Neill menjanjikan kemudahan kepada ExxonMobil melalui undang-undang tentang pertambangan.

Ia juga akan memojokkan perusahaan lawannya. Perusahaan pengolah kayu Rimbunan Hijau, yang diduga telah mencuri 5,2 juta hektare tanah di bawah rezim Somare, akan dibawa ke Komisi Penyelidikan Sewa Bisnis Pertanian. Metallurgical Corporation, yang semula dibiarkan membuang limbah beracun ke laut, juga terancam.

Pemerintah Australia jelas mendukung O’Neill. Perdana Menteri Julia Gillard pada Oktober lalu, saat menerima kunjungan O’Neill, menyatakan Papua Nugini merupakan rekan Australia. Australia pun segera mengirim polisi dan militer untuk ditempatkan di Papua Nugini. Namun, enam tahun lalu, Somare mengusir 150 polisi Australia dari negaranya.

Sedangkan Menteri Luar Negeri Australia, Kevin Rudd, melalui akun Twitter-nya, menyatakan telah membahas krisis Papua Nugini dengan mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton saat mengunjungi Washington. Dalam sambutannya pada konferensi pers singkat bersama, Rudd menekankan komitmennya mendorong diplomasi agresif pemerintah Obama di Asia-Pasifik untuk melemahkan pengaruh Cina.

BB, Eko Ari (TVNZ News, Sydney Morning Herald, Xinhua, Forestnetwork.com, Deutsche Presse Agentur, www.goondiwindiargus.com.au)

Berita Terkait:
Ada Dua Kubu Perdana Menteri di Papua Nugini

Ini Kesaksian Pilot Jet Falcon Papua Nugini

Unjuk Rasa di Kedubes RI Port Moresby Dibubarkan

Hikmahanto: Cari Tahu Apa Penyebab PNG Marah

Beginilah Aksi 37 Menit 'Menjepit' Jet Papua Nugini






Advertising
Advertising












Berita terkait

Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill Mundur

26 Mei 2019

Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill Mundur

Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Minggu setelah berminggu-minggu desakan dari lawan politiknya.

Baca Selengkapnya

PNG Tegaskan Papua Bagian Integral Indonesia  

30 September 2016

PNG Tegaskan Papua Bagian Integral Indonesia  

Papua Nugini menegaskan kembali sikapnya bahwa Provinsi Papua merupakan bagian integral dari Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden PNG Somare Terlibat Pencucian Uang di Singapura  

9 September 2016

Eks Presiden PNG Somare Terlibat Pencucian Uang di Singapura  

Pengadilan Singapura menyatakan pendiri Papua Nugini yang juga presiden pertama PNG, Michael Somare, menerima dana pencucian uang sebesar Rp 10,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Sekjen ULMWP Octovianus Mote Dilarang Masuk Papua Nugini  

30 Mei 2016

Sekjen ULMWP Octovianus Mote Dilarang Masuk Papua Nugini  

Sekretaris Jenderal ULMWP, organisasi payung seluruh organisasi perjuangan kemerdekaan Papua, Octovianus Mote, ditolak masuk Papua Nugini.

Baca Selengkapnya

Dituduh Korupsi, PM Papua Nugini Didesak Mundur

26 Mei 2016

Dituduh Korupsi, PM Papua Nugini Didesak Mundur

Para mahasiswa Papua Nugini mendesak Perdana Menteri Peter O'Neill mundur karena terlibat korupsi.

Baca Selengkapnya

Papua Nugini: Forum Pasifik Ingin Papua Self-Determination

26 Mei 2016

Papua Nugini: Forum Pasifik Ingin Papua Self-Determination

Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill mengatakan pimpinan forum Pasifik ingin Papua menentukan nasibnya sendiri (self-determination).

Baca Selengkapnya

Papua Nugini Tutup Kamp Pengungsi Australia

27 April 2016

Papua Nugini Tutup Kamp Pengungsi Australia

Selama ini, Australia membayar Papua Nugini dan pulau milik bangsa Nauru untuk didirikan kamp penahanan pengungsi.

Baca Selengkapnya

Berusaha Kabur, Polisi Papua Nugini Tembak Mati 11 Tahanan  

26 Februari 2016

Berusaha Kabur, Polisi Papua Nugini Tembak Mati 11 Tahanan  

Polisi Papua Nugini menembak mati 11 tahanan dan melukai 17 lainnya saat mengejar tahanan penjara yang kabur.

Baca Selengkapnya

Bagi Perempuan, Papua Nugini Tempat Terburuk di Dunia

27 Januari 2016

Bagi Perempuan, Papua Nugini Tempat Terburuk di Dunia

Polisi minta bayaran untuk mengusut perkosaan.

Baca Selengkapnya

Dua WNI Disandera di Papua Nugini  

14 September 2015

Dua WNI Disandera di Papua Nugini  

Komunikasi intens dijalin antara Konsulat RI Vanimo dan militer Papua Nugini terkait dengan sandera dua WNI di Papua Nugini.

Baca Selengkapnya