TEMPO Interaktif, KABUL:-Presiden Afganistan Hamid Karzai mengatakan akan meminta Pakistan menjelaskan mengapa menyediakan persembunyian bagi sebuah kelompok ekstremis yang diduga melakukan serangan dua bom bunuh diri di Afganistan. Dia menuding pengeboman itu diatur di Pakistan dan berjanji akan mengkonfirmasi Pakistan soal itu.
Karzai, yang mengunjungi para korban terluka di rumah sakit di Ibu Kota Kabul, berjanji menuntut keadilan lewat investigasi atas serangan pada Selasa lalu yang menyasar kerumunan Syiah di Kabul dan kota sebelah utara, Mazar-e-Sharif.
"Afganistan menangani hal ini sangat serius. Ini adalah persoalan hidup rakyat, dan kami akan menindaklanjuti (berbicara) dengan Pakistan," kata Karzai, Rabu malam lalu. "Kami tak bisa membiarkan dan mengabaikan darah anak-anak kami yang tumpah."
Sebuah kelompok militan berbasis di Pakistan yang terkenal karena serangan-serangannya terhadap Syiah, Lashkar-e-Jhangvi, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Para pejabat Afganistan, Rabu lalu, menyebut 56 orang terbunuh dalam ledakan di Kabul, merevisi pernyataan sehari sebelumnya bahwa 59 orang tewas. Empat lainnya tewas di Mazar-e-Sharif.
Dari Islamabad, Pakistan kemarin menyerukan diakhirinya "main tuduh" setelah Kabul menuntut dilakukannya aksi terhadap kelompok Lashkar-e-Jhangvi, yang dilaporkan bertanggung jawab namun belum dikonfirmasi secara independen.
Pakistan akan berkontribusi terhadap proses perdamaian Afganistan tetapi hanya berdasarkan saling menghormati dan mempercayai. Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri Pakistan Hina Rabbani Khar saat berbicara dengan Duta Besar Republik Federal Jerman, Dr. Michael Koch. Koch datang ke Kantor Kementerian Luar Negeri untuk memberi arahan singkat tentang Konferensi Bonn awal pekan ini, yang membahas Afganistan dan kesimpulannya.
"Pakistan berkomitmen untuk proses perdamaian yang dipimpin Afganistan dan milik Afganistan. Tetapi Pakistan berharap memberikan kontribusi, secara efektif sebisa mungkin, dalam sebuah lingkungan yang bebas dari tuduhan dan permainan menyalahkan, dan berdasarkan sikap saling menghormati dan saling percaya," demikian Khar seperti dikatakan kepada Michael Koch kemarin.
The Wall Street Journal | Pak Tribune | Asiaone | Dwi Arjanto
Berita terkait
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.
Baca SelengkapnyaUbah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan
22 Agustus 2017
Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam
Baca SelengkapnyaRusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya
26 Juli 2017
Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan
Baca SelengkapnyaLedakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas
28 Mei 2017
Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS
8 Mei 2017
Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan
Baca SelengkapnyaISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul
3 Mei 2017
Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaLedakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran
3 Mei 2017
Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa
Baca SelengkapnyaTaliban Membunuh 8 Polisi Afganistan
25 April 2017
Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.
Baca SelengkapnyaKronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan
23 April 2017
Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.
Baca SelengkapnyaTaliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas
22 April 2017
Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.
Baca Selengkapnya