Warga Bangkok Mengungsi ke Resor-resor Wisata  

Reporter

Editor

Minggu, 30 Oktober 2011 06:31 WIB

Bandara Don Muang, Bangkok, Thailand, yang terendam banjir (26/10). AP/Altaf Qadri

TEMPO Interaktif, Bangkok - Genangan banjir yang semakin tinggi memaksa ribuan orang meninggalkan ibu kota Thailand, Bangkok. Para pengungsi urban ini dilaporkan memadati kawasan-kawasan wisata, di antaranya Pattaya, yang terletak di selatan Negeri Gajah Putih. Warga Bangkok juga panik karena di sejumlah tempat dikabarkan bermunculan buaya dan ular berbisa.

Salah seorang pengungsi itu adalah Kongkrit Tangboonchu. Polisi berpangkat letnan kolonel itu rela membayar 28 ribu baht (sekitar Rp 8 juta) untuk menyewa resor di pantai wisata Hua Hin selama sebulan, setelah dua rumahnya di Bangkok terendam banjir. "Jika kami tetap tinggal di Bangkok, selain terisolasi, kami juga mengalami kelangkaan makanan dan air minum," ujarnya.

Demi alasan kemanusiaan, beberapa resor wisata pun memberlakukan diskon hingga 70 persen. Patcharin Sawetrat, Asisten Direktur Lembaga Pariwisata Thailand, mengimbau pengelola hotel agar memberi diskon kepada para pengungsi selama dua pekan hingga sebulan. "Terutama untuk hotel yang okupansinya masih rendah," katanya.

Banjir besar yang terjadi selama tiga bulan terakhir belum menunjukkan tanda-tanda surut. Air yang menggenangi 26 dari 77 provinsi ini mengakibatkan 377 orang tewas dan 10 ribu pabrik berhenti beroperasi. Korban sebagian besar berada di bagian utara dan tengah Thailand.

Banjir memasuki Bangkok akhir pekan lalu dan menggenangi kawasan-kawasan vital seperti bandar udara dan pusat pemerintahan. Perdana Menteri Yingluck Shinawatra telah memerintahkan tentara melindungi tempat penting tersebut serta berupaya mengalirkan air dari pusat kota dan sentra pertanian di tepi Bangkok. Tapi kini air dari Sungai Chao Praya sudah melampaui karung-karung pasir yang dipasang di gerbang kota hingga jalan masuk menuju Istana Kerajaan.

Badan meteorologi setempat mengeluarkan peringatan untuk warga di Thailand selatan, seperti Chumphon, Surat Thani, Songkhla, dan Pattani, agar bersiap menghadapi limpasan air. Hujan diperkirakan semakin deras dan bahaya banjir masih akan terjadi hingga 31 Oktober mendatang.

Pascabanjir, warga Bangkok kini juga menghadapi ancaman lain: buaya. Warga melaporkan banyak buaya yang masuk ke kompleks permukiman. Laporan ini ditanggapi serius oleh Pemerintah Kota Bangkok. Mereka mengirim para pemburu buaya setelah menerima laporan banyak buaya dan ular bermunculan di beberapa wilayah banjir. "Kami mendengar laporan binatang-binatang itu bermunculan, sementara begitu banyak anak-anak bermain di genangan banjir," kata Annie Bodmer-Roy, juru bicara organisasi nirlaba Save the Children.

Bangkok Post melaporkan, selain Pattaya di Provinsi Chon Buri, para pengungsi menuju beberapa daerah lain seperti Provinsi Samut Songkhram, Nakhon Ratchasima, dan Phetchaburi. Kawasan-kawasan itu bisa ditempuh dengan bermobil beberapa jam.

FERY FIRMANSYAH | CNN

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya