TEMPO Interaktif, Bangkok -Genangan banjir yang semakin tinggi memaksa ribuan orang untuk meninggalkan ibukota Thailand, Bangkok. Para pengungsi urban ini dilaporkan memadati kawasan-kawasan wisata, di antaranya Pattaya yang terletak di selatan negeri Gajah Putih itu. Warga Bangkok juga panik karena di sejumlah tempat dikabarkan bermunculan buaya dan ular berbisa.
Ancaman buaya ini ditanggapi serius oleh pemerintah kota Bangkok. Mereka mengirim para pemburu buaya setelah menerima laporan banyak buaya dan ular bermunculan di beberapa wilayah banjir. “Kami mendengar laporan binatang-binatang itu bermunculan sementara begitu banyak anak-anak bermain di genangan banjir,” kata Annie Bodmer-Roy, juru bicara organisasi nirlaba Save the Children.
Bangkok Post melaporkan, selain Pattaya di provinsi Chon Buri, para pengungsi menuju beberapa daerah lain seperti provinsi Samut Songkhram, Nakhon Ratchasima dan Phetchaburi. Kawasan-kawasan itu bisa ditempuh dengan bermobil beberapa jam.
Satu dari pengungsi itu ialah Kongkrit Tangboonchu. Polisi berpangkat Letnan Kolonel itu rela membayar 28 ribu baht (sekitar Rp 8 juta) untuk menyewa resor di pantai wisata Hua Hin selama satu bulan, setelah dua rumahnya di Bangkok terendam banjir. "Jika kami tetap tinggal di Bangkok, selain terisolir kami juga mengalami kelangkaan makanan dan air minum." kata dia.
Demi alasan kemanusiaan, beberapa resor wisata pun memberlakukan diskon hingga 70 persen. Patcharin Sawetrat, Asisten Direktur Lembaga Pariwisata Thailand mengimbau pengelola hotel untuk memberi diskon para pengungsi selama dua pekan hingga satu bulan."Terutama untuk hotel yang okupansinya masih rendah," kata dia.
Banjir besar yang terjadi selama tiga bulan terakhir belum menunjukkan tanda-tanda surut. Air yang menggenangi 26 dari 77 provinsi ini mengakibatan 377 orang tewas dan 10 ribu pabrik berhenti beroperasi. Korban sebagian besar berada di bagian utara dan tengah Thailand.
Banjir memasuki Bangkok akhir pekan lalu dan menggenangi kawasan-kawasan vital, seperti bandar udara dan pusat pemerintahan. Perdana Menteri Yingluck Shinawatra telah memerintahkan tentara melindungi tempat penting tersebut serta berupaya mengalirkan air dari pusat kota dan sentra pertanian di tepi Bangkok. Tapi kini air dari sungai Chao Praya sudah melampaui karung-karung pasir yang dipasang di gerbang kota hingga jalan masuk menuju Istana Kerajaan.
Sementara itu badan meteorologi setempat mengeluarkan peringatan untuk warga di Thailand selatan seperti Chumphon, Surat Thani, Songkhla dan Pattani agar bersiap menghadapi limpasan air. Hujan diperkirakan semakin deras dan bahaya banjir masih akan terjadi hingga 31 Oktober mendatang.
FERY FIRMANSYAH | DP | CNN