TEMPO Interaktif, Washington - Presiden Barack Obama Kamis lalu mengumumkan tentang pengaturan ulang pinjaman kuliah. Pemerintah Negeri Paman Sam itu meminta lulusan di setiap universitas negeri itu membayar pinjaman kuliah mereka sebesar 10 persen dari gaji.
Dua pekan lalu, Bank Sentral (The Fed) New York melaporkan bahwa jumlah pinjaman kuliah tahun lalu mencapai 100 miliar USD atau setara Rp 886 triliun. Tercatat 320 ribu mahasiswa yang ikut pinjaman kuliah dan mulai membayar pada 2009 ternyata gagal bayar di akhir tahun 2010. Jumlah ini naik 10 persen (80 ribu peminjam) ketimbang tahun lalu.
Pengubahan biaya ini awalnya direncanakan untuk 2014, tapi Obama mengubahnya menjadi mulai 2012. Pihak Gedung putih menuturkan, Obama sudah meluncurkan mekanisme pembayaran biaya kuliah "Pay as You Earn" pada Rabu lalu di Universitas Coloradi
Mekanisme "Pay As You Earn" diharapkan bisa menjadi solusi membengkaknya hutang para mahasiswa ini. Mekanisme ini akan mewajibkan setiap alumnus yang meminjam membayar 15 persen dari pendapatan tambahan dan memutihkan sisa hutang setelah 25 tahun.
Pengubahan waktu tersebut diharapkan bisa membantu 1,6 juta mahasiswa. Program Pinjaman Langsung Mahasiswa dan Program Pinjaman Pendidikan Keluarga juga akan mengalami pengubahan skema. Dua program dengan bunga pinjaman rendah ini akan mewajibkan setiap lulusan membayar utang tunggal, bukan dua seperti sebelumnya dan mereka akan mendapatkan potongan suku bungan 0,5 persen.
Penyatuan satu pembayaran utang akan mengurangi peluang gagal bayar. "Langkah ini tidak akan mengurangi aksi tegas yang kita butuhkan dari Kongres untuk meningkatkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja, tapi ini akan membuat perbedaan," ujar Obama.
Dari 36 juta warga Amerika yang menggunakan pinjaman mahasiswa ini, hanya 450 ribu yang bisa menikmati pola mekanisme baru ini. "Kami tak bisa menunggu Kongres untuk beraksi, jadi kami akan mengambil langkah yang bisa kami ambil," ujar Direktur Komunikasi Gedung Putih Dan Pfeiffer.
Kesepakatan pinjaman mahasiswa ini memang memotong kewenangan Kongres. Ini adalah langkah ketiga Obama mengambil keputusan dengan memintas jalur demokrasi. Sebelumnya Obama juga membuat keputusan soal pembiayaan perumahan, masalah kereta api, dan pemberdayaan veteran perang.
Langkah pintas ini diambil karena mengingat susahnya melawan kebijakan Partai Republik di Kongres, terutama soal paket kebijakan penanggulangan pekerjaan. Paket kebijakan ini belum juga maju pembahasannya meski presiden sudah memberikan advokasi
NYDAILYNEWS.COM|UPI.COM|WSJ.COM|DIANING SARI
Berita terkait
Hasil Australian Open 2024: Aryna Sabalenka Pertahankan Gelar, Kalahkan Zheng Qin Wen di Final
27 Januari 2024
Dengan menjuarai Australian Open 2024, Aryna Sabalenka memenangi dua dari tiga final Grand Slam dalam rentang waktu 13 bulan.
Baca SelengkapnyaHasil Australian Open 2024: Singkirkan Coco Gauff, Aryna Sabalenka Kembali Capai Babak Final
25 Januari 2024
Lolos ke final Australian Open 2024, Aryna Sabalenka samai rekor Serena Williams.
Baca SelengkapnyaHasil Australian Open 2024: Coco Gauff Melaju ke Babak Kedua, Marketa Vondrousova Tersingkir
15 Januari 2024
Coco Gauff akan bertemu rekan senegaranya Caroline Dolehide di babak kedua Australian Open 2024.a
Baca SelengkapnyaJelang Tampil di Australian Open 2024, Emma Raducanu Melihat Peluang Kembali ke Puncak
12 Januari 2024
Emma Raducanu akan menghadapi Shelby Rogers dari Amerika Serikat di babak pertama Australian Open 2024.
Baca SelengkapnyaEmma Raducanu Lolos ke Babak Utama Australian Open 2024
3 Januari 2024
Absennya sejumlah pemain membuka tempat bagi Emma Raducanu di undian utama Australian Open 2024.
Baca SelengkapnyaMengenal Emma Raducanu, Petenis Inggris yang akan Berlaga di Auckland Classic
1 Januari 2024
Emma Raducanu merasa terlahir kembali setelah pulih dari cedera. Petenis muda ini mesti rehat setelah operasi pergelangan kaki dan tangan
Baca SelengkapnyaLama Tenggelam Seusai Bikin Kejutan di US Open 2021, Emma Raducanu Kini Merasa Terlahir Kembali
1 Januari 2024
Setelah 8 bulan absen, Emma Raducanu merasa bersemangat memulai musim baru yang akan diawali di ASB Classic di Auckland.
Baca SelengkapnyaKembali dari Cedera, Emma Raducanu Merasa Terlahir Kembali
30 Desember 2023
Emma Raducanu harus bertanding dari babak kualifikasi di Australian Open 2024.
Baca SelengkapnyaCoco Gauff Mencorong di US Open 2023, Apa Kabar Emma Raducanu yang Menjadi Sensasi pada 2021?
18 September 2023
Bulan ini, Coco Gauff menjadi sensansi dunia tenis setelah menjuarai US Open 2023. Lantas apa kabar Emma Raducanu, remaja yang juara pada 2021?
Baca SelengkapnyaNovak Djokovic Capai Rekor 24 Gelar Margaret Court di US Open 2023: Saya Ingin Jadi Yang Terbaik
11 September 2023
Novak Djokovic berhasil menyabet gelar US Open 2023 setelah mengalahkan Daniil Medvedev.
Baca Selengkapnya