TEMPO Interaktif, Washington - Lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) mendapat serangan cyber yang pelakunya belum diketahui. IMF mengumumkan serangan itu kepada dewan direksi dan karyawan pada pada Rabu lalu tanpa sepengetahuan publik.
Sejumlah pejabat senior menilai serangan itu sangat canggih dan serius. "Ini Pelanggaran yang sangat besar," kata salah seorang pejabat yang tak disebut namanya. Serangan cyber ini telah berlangsung beberapa bulan, bahkan sebelum kasus Dominique Strauss-Kahn yang ditangkap karena tuduhan kekerasan seksual kepada seorang pelayan di hotel New York.
Juru bicara IMF David Hawley menolak memberikan rincian maupun seberapa luas gangguannya. "Kami sedang menginvestigasi insiden, dan lembaga ini tetap berfungsi penuh," kata dalam New York Times, Sabtu 11 Juni 2011.
Lembaga ini sedang menangani program kucuran dana ekonomi untuk Portugal, Yunani, dan Irlandia, karenanya mereka memiliki data yang sensitif dari negara lain yang sedang dalam jurang krisis.
Basis datanya memiliki informasi tentang pergerakan pasar. Selain itu, lembaga itu juga menyimpan data komunikasi dengan para pemimpin negara yang sedang melakukan negoisasi dengan lembaga itu. Meski demikian, belum diketahui data apa yang diserang sehingga tak dapat diakses.
