Opium, Sarapan Anak-anak Afganistan

Reporter

Editor

Sabtu, 29 Januari 2011 06:01 WIB

TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO Interaktif, Banyak cara yang biasa dilakukan orang tua agar anaknya tenang dan tidur lelap. Beberapa menggunakan dot, obat penenang seperti Benadryl, atau "membedong" jika si anak masih bayi. Tapi tidak demikian di Afganistan. Para ibu di Negeri Taliban itu memberikan anaknya opium agar bisa tidur.

Simaklah kisah Aziza (bukan nama sebenarnya). Nun jauh di sudut Afganistan bagian utara, ibu satu anak itu membuka sebuah lemari kayu yang kusam. Dari dalamnya ia mengambil sesuatu yang terbungkus plastik. Seperti memotong cokelat, perempuan itu lalu memotong kecil isi plastik dan menyuapkannya kepada Omaidullah, putranya yang baru berusia 4 tahun. Ini sarapannya, sepotong opium murni.

"Jika saya tidak memberikan opium, dia tidak tidur dan saya tak bisa bekerja," kata Aziza kepada CNN. Aziza bukan satu-satunya yang melakukan itu. Hampir semua ibu di desanya melakukan hal sama. Mereka memberikan opium tak hanya agar anaknya diam, tapi juga saat anak-anak itu sakit.

"Saya bekerja dan membesarkan anak, karena itu saya mulai menggunakan opium," ujar ibu mertua Aziza, Rozigul. Dia menggulung gumpalan kecil di jarinya dan memasukkan ke mulutnya sambil tersenyum. Kepada CNN Rozigul mengungkapkan, menggunakan barang haram itu lantaran kondisi mereka yang sangat miskin. "Kami tak punya apa-apa untuk dimakan. Itulah mengapa kami harus bekerja dan menggunakan obat terlarang untuk membuat anak-anak kami diam." Tak mengherankan jika semua keluarga besar Rozigul adalah pecandu.

Aziza, yang berasal dari keluarga miskin penenun karpet di Provinsi Balkh, mengaku tak tahu bahwa opium itu zat addictive. Perempuan yang tak pernah mengenyam pendidikan itu juga tak tahu risiko kesehatan akibat mengkonsumsi opium. Dia hanya tahu barang berbahaya itu telah digunakan turun-temurun.

"Opium bukan sesuatu yang baru bagi desa kami. Ini tradisi lama dan bahkan menjadi bagian dari agama di beberapa tempat," ujar Dr Mohamed Daoud Rated, koordinator pusat rehabilitasi narkoba. "Orang-orang menggunakan opium sebagai narkoba atau untuk pengobatan. Jika seorang anak menangis, dia diberi opium; jika mereka tidak bisa tidur, mereka menggunakan opium; dan jika seorang bayi batuk, mereka diberi opium."

Di Afganistan, opium memang tumbuh subur, bahkan negara itu menjadi salah satu penghasil terbesar zat addictive tersebut. Wajar jika warga, terutama yang tinggal di daerah-daerah miskin, akrab dengan tanaman berbahaya itu. Apalagi di daerah miskin umumnya, tak ada pelayanan kesehatan yang nyata dan harga obat pun sangat mahal. Di kalangan anak muda, opium biasanya digunakan agar mereka tahan bekerja berjam-jam dan untuk mengurangi rasa sakit.

CNN | PARENTDISH | SUNARIAH

Berita terkait

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam

Baca Selengkapnya

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan

Baca Selengkapnya

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa

Baca Selengkapnya

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.

Baca Selengkapnya

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.

Baca Selengkapnya