Wikileaks: Raja Saudi Desak Amerika Serikat Serang Iran

Reporter

Editor

Senin, 29 November 2010 13:36 WIB

Founder WikiLeaks, Julian Assange. AP/APTN

TEMPO Interaktif, Washington -Pemimpin Saudi Arabia, Raja Abdullah pernah berulangkali mendesak Amerika Serikat untuk menyerang program nuklir Iran dan Cina yang pernah memerintahkan melakukan serangan maya atas Amerika Serikat. Demikian sejumlah cuplikan nota-nota diplomatik Amerika Serikat yang bocor Ahad waktu Washington (pagi tadi) yang mengguncang diplomasi Amerika.

Menurut The New York Times, lebih dari 250.000 dokumen, yang diberikan kepada lima kelompok media oleh “peniup peluit” situs WikiLeaks, menyediakan pandangan terang dan kadang-kadang kritis terhadap para pemimpin asing serta informasi rahasia mengenai terorisme dan proliferasi nuklir yang dilakukan oleh para diplomat Amerika Serikat.

Gedung Putih mengutuk peluncuran oleh WikiLeaks dan mengatakan pengungkapan bisa membahayakan informan-informan Amerika di luar negeri. WikiLeaks mengatakan situs mereka telah diserang dan tidak ada kawat yang mendasari terlihat di sana pada Minggu malam, meskipun beberapa telah dicatat oleh organisasi-organisasi berita.

Di antara pengungkapan di harian Guardian Inggris, yang juga mendapat sekilas kemajuan pada dokumen bersama dengan harian Le Monde (Prancis), Der Spiegel (Jerman) dan El Pais (Spanyol), Raja Abdullah dilaporkan telah "sering mendorong Amerika untuk menyerang Iran buat menghentikan program senjata nuklirnya".

“Potong kepala si ular,” demikian duta besar Saudi Arabia untuk Washington, Adel al-Jubeir, mengutip perkataan raja selama pertemuan dengan Jenderal Amerika Serikat David Petraeus pada April 2008.

Advertising
Advertising

The Times hari ini melaporkan, dokumen-dokumen yang bocor, mayoritas tertanggal dari 2007 dan selanjutnya. Juga mengungkapkan keluhan-keluhan Amerika bahwa Politbiro Cina memerintahkan penyusupan atas sistem komputer Google, bagian dari kempanye terkoordonasi yang lebih besar dari sabotase oleh pemerintah Cina, para pakar keamanan dan hukum internet.

The New York Times | Reuters | dwi a

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya