Warga Indonesia Dituduh Terlibat Rencana Ledakkan 12 Pesawat AS pada 1995
Reporter
Editor
Selasa, 22 Juli 2003 16:30 WIB
TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur:Seorang warga Indonesia, Riduan Isamuddin alias Hambali, yang disebut terkait dengan dua pembajak dalam serangan 11 September dan berencana mengebom kedutaan AS di Singapura, dicurigai akan mengebom 12 pesawat Amerika Serikat pada 1995. Ini diungkapkan oleh harian Los Angeles Times terbitan Kamis (7/2) kemarin berdasarkan dokumen yang mereka terima. Los Angeles Times, mengutip dokumen pengadilan, menyatakan Hambali menjadi salah satu pendiri perusahaan Konsojaya di Kualalumpur pada Juni 1994. Pada 1 Desember 1994, rekan di Konsojaya, Wali Khan Amin Shah, membantu peledakan jet Philippine Airlines. Ledakan itu menewaskan seorang warga Jepang. Seorang jaksa di Amerika Serikat yang tidak disebut namanya, mengutip pengadilan terhadap Khan, menyatakan bahwa peledakan itu adalah uji coba bagi rencana spektakuler. Mereka akan menaruh bahan peledak dalam 12 pesawat milik maskapai United Airlines, Northwest Airlines, dan Delta Airlines yang terbang menuju Amerika Serikat ke kota-kota di Asia. Dalam rencana tersebut, juga akan membunuh Sri Paus Yohanes Paulus II, yang berkunjung ke Filipina, untuk memecah perhatian. Jika berhasil, rencana ini bisa menewaskan 4.000 warga Amerika Serikat dalam waktu 48 jam. Rencana ini gagal saat apartemen kelompok ini di Manila, yang digunakan membuat bom, terbakar. Belakangan, Khan tertangkap di Malaysia dan dikirim ke Amerika Serikat serta diadili.(Wenny/Marty/LA Times)
Berita terkait
Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana
5 menit lalu
Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana
Menurut Gibran, yang diperlukan adalah uji kelayakan kendaraan yang digunakan, bukan melarang adanya study tour.