Presiden Obama Murka Terhadap Panglima Militernya  

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juni 2010 05:45 WIB

Presiden Barack Obama, dan Menteri Pertahanan Robert Gates (kanan), saat rapat kabinet di Gedung Putih .(AP Photo/J. Scott Applewhite)
TEMPO Interaktif, Washington -Presiden Barack Obama marah terhadap panglima pasukan Amerika Serikat di Afganistan Jendral Stanley McChrystal atas komentarnya dalam artikel di satu majalah.

Juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan Jendral McChrystal membuat "kesalahan besar". Jendral itu dipanggil ke Washington atas artikel dalam majalah Rolling Stone.

Para pejabat sejauh ini menolak mengatakan apakah ia akan tetap dapat mempertahankan jabatannya. Sebelumnya, Jendral McChrystal meminta maaf atas kritiknya terhadap beberapa pejabat dan diplomat negaranya dalam artikel di majalah itu.

Jenderal Stanley McChrystal mengatakan artikel di majalah Rolling Stone tersebut memperlihatkan ''penilaian yang buruk'' dan kurang integritas. Dalam artikel tersebut, Jenderal McChrystal mengatakan dia merasa dikhianati oleh duta besar AS untuk Kabul, Karl Eikenberry.

Para staf sang jenderal mengolok-olok Wakil Presiden Joe Biden dan mengatakan Jenderal McChrystal ''kecewa" dengan Presiden Obama. Permintaan maaf itu disampaikan ketika laporan kongres AS menyebutkan militer negara itu telah memberikan puluhan juta dolar kepada perusahaan jasa Afghanistan yang menyalurkan uang tokoh milisi Afghanistan.

Artikel di The Rolling Stone dengan judul The Runaway General (Jenderal yang Menyempal) akan mulai beredar pada hari Jumat, tapi Jenderal McChrystal cepat-cepat berusaha membatasi dampak negatifnya.

Dia menyatakan dalam sepucuk pernyataan hari Selasa: ''Saya menyampaikan permintaan maaf paling tulus atas profil ini.''

''Itu kekeliruan yang mencerminkan penilaian yang buruk dan seharusnya tidak pernah terjadi.''

Dia menambahkan: ''Sepanjang karir saya, saya hidup dengan prinsip-prinsip kehormatan pribadi dan integritas profesional. Yang tercermin dalam artikel ini meleset dari standard itu.''

''Saya menaruh hormat dan kekaguman sangat tinggi kepada Presiden Obama dan tim keamanan nasionalnya dan kepada para pemimpin sipil dan pasukan yang bertempur dalam perang ini dan saya tetap bertekad untuk memastikan ini mencapai keberhasilan,'' ujar McChrystal.

Juru bicara Nato James Appathurai mengatakan Selasa (22/6) bahwa artikel itu ''disayangkan'', tapi Sekjen Nato Anders Fogh Rasmussen 'mempercayai penuh Jenderal McChrystal' sebagai panglima Nato dan strateginya.

BBC | ANGIOLA HARRY

Berita terkait

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

23 Agustus 2021

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?

Baca Selengkapnya

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

22 Agustus 2021

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan

Baca Selengkapnya

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

22 Agustus 2021

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia

Baca Selengkapnya

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.

Baca Selengkapnya

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

18 Agustus 2021

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.

Baca Selengkapnya

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

17 Agustus 2021

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.

Baca Selengkapnya

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

17 Agustus 2021

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.

Baca Selengkapnya

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

17 Agustus 2021

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.

Baca Selengkapnya

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

17 Agustus 2021

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.

Baca Selengkapnya