Relawan Sibuk Menggali Longsor Akibat Badai Agatha
Reporter
Editor
Selasa, 1 Juni 2010 11:59 WIB
Sejumlah warga duduk dan berdiri di luar rumah mereka yang hancur akibat diterjang badai Agatha di Amatitilan, Guatemala (31/5). REUTERS/Daniel LeClair
TEMPO Interaktif, Amatitlan -Amuk badai tropis Agatha menimbulkan longsor dan banjir lumpur sehingga membuat para relawan sibuk menggali tubuh-tubuh para korban dari lumpur di Guatemala tadi pagi. Sedikitnya 146 tewas akibat badai yang disusul hujan deras di segenap Amerika Tengah.
Banyak pula warga yang berjibaku di tengah hujan menggali longsoran mencari sanak keluarga yang mereka cintai yang hanyut saat air bah membanjiri sejumlah kota di luar Guatemala City. Regu penyelamat sempat memerintahkan mereka meninggalkan rumah-rumah yang hancur dan pergi ke tenda-tenda penampungan.
Hingga hari ini selain korban tewas, ratusan orang terluka. Lebih dari 94 ribu warga terpaksa mengungsi keluar dari rumah.
Badai pertama di musim hurikan Pasifik pada 2010, Agatha menghantam Guatemala pada Sabtu pekan lalu. Membawa hujan lebat di bagian barat negeri itu, Agatha kemudian merembet ke El Salvador.
“Tak ada yang menolongku. Aku lihat air di mana-mana,” ujar Carlota ramos di kota Amatitlan, dekat ibukota Guatemala. Rumah Ramos luluh lantak diterjang banjir lumpur.
Pekerja penyelamat berusaha menyelamatkan para korban dengan menggali, tetapi lumpur menumpuk begitu tinggi yang hampir menelan kendaraan. Banyak jalan-jalan buntu karena terblokir oleh batu-batu besar.
Badan Nasional Kelautan dan Atmosfer Amerika Serikat NHC Rabu (5/9) kemarin menyatakan Honduras dan Nikaragua bakal dilanda banjir bandang disertai longsor menyusul serangan Badai Tropis Felix ke wilayah itu pada Selasa (4/9) lalu.