TEMPO Interaktif, Kabul - Presiden Afganistan Hamid Karzai membahas prospek perdamaian dengan Taliban melalui video percakapan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Obama berbicara dengan Karzai lebih jarang dibanding pendahulunya, George W. Bush. Obama juga tidak mengunjungi Afganistan sejak terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat pada 2008.
"Selama percakapan melalui video itu, Karzai menunjukkan kepada Obama foto-foto di Afganistan terkait upaya percepatan perdamaian dan rekonsiliasi nasional," kata kantor Presiden Karzai, Selasa waktu setempat.
Karzai telah menunjukkan upaya besar pada tahun ini dalam rangka mencapai rekonsiliasi dengan Taliban, yang telah lebih dari delapan tahun digulingkan oleh milisi Afganistan yang didukung oleh Amerika Serikat.
Washington sejauh ini telah mendukung upaya agar Taliban mengurangi kontak senjata. Petinggi militer Amerika Serikat Jenderal David Petraeus yang tampil di hadapan Senat pada Selasa waktu setempat, mengatakan ia dan Menteri Pertahanan Robert Gates's meragukan prospek proses rekonsiliasi dengan pemimpin Taliban saat ini.
"Rekonsiliasi di tingkat atas, pada kenyataannya pemerintah Afganistan merasa jauh lebih banyak tekanan, seperti sekarang ini," kata Petraeus yang menjabat Kepala Komando Pusat pengawas perang di Afganistan dan Irak.
Obama telah memerintahkan penambahan 30 ribu tentara ke Afganistan pada Desember 2009 sebagai upaya untuk mengubah strategi perang melawan Taliban di negara itu. Ketika pasukan tambahan itu tiba akhir tahun lalu, jumlah pasukan Amerika di Afganistan telah mencapai tiga kali lipat selama pemerintahan Obama. Total jumlahnya menjadi 100 ribu personel dengan lebih dari 40 ribu personel berasal dari negara-negara NATO lainnya.
Obama juga berjanji untuk memulai penarikan pasukan secara bertahap pada pertengahan 2011. Ia menetapkan tahun depan sebagai sebuah tonggak penting dalam rangkaian peperangan di Afganistan.
REUTERS l BASUKI RAHMAT
Berita terkait
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.
Baca SelengkapnyaUbah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan
22 Agustus 2017
Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam
Baca SelengkapnyaRusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya
26 Juli 2017
Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan
Baca SelengkapnyaLedakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas
28 Mei 2017
Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS
8 Mei 2017
Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan
Baca SelengkapnyaISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul
3 Mei 2017
Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaLedakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran
3 Mei 2017
Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa
Baca SelengkapnyaTaliban Membunuh 8 Polisi Afganistan
25 April 2017
Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.
Baca SelengkapnyaKronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan
23 April 2017
Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.
Baca SelengkapnyaTaliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas
22 April 2017
Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.
Baca Selengkapnya