Marinir Amerika Hadapi Perlawanan Sengit di Afganistan
Reporter
Editor
Selasa, 16 Februari 2010 09:42 WIB
AP Photo/Pier Paolo Cito
TEMPO Interaktif, Marjah - Marinir Amerika Serikat yang memimpin salah satu serangan terbesar pasukan NATO terhadap militan Taliban di Afganistan, tengah menghadapi perlawanan sengit di beberapa wilayah. Agresi mereka terhambat oleh rentetan tembakan dari penembak jitu dan ranjau darat.
Pasukan Marinir telah mencoba dua kali sejak hari Minggu untuk mencapai target sasaran di Marjah, basis terakhir militan Taliban di Provinsi Helmand, namun gagal. Kelompok militan berhasil memaksa mundur.
Di bawah serangan tembakan senjata berat dan penembak gelap yang berlangsung lebih dari satu jam, pasukan Amerika dipaksa menggunakan pesawat tempur dan helikopter untuk melakukan serangan dengan rudal.
Pertemuran tersebut kini memunculkan adanya penilaian yang saling bertentangan mengenai berapa banyak kemajuan yang telah dicapai NATO. Satu hal yang kini tampak jelas bahwa target untuk merebut wilayah-wilayah yang dikuasai Taliban sebelum pengurangan jumlah pasukan yang direncanakan pada 2011, bisa berlarut-larut selama berminggu-minggu.
"Kami membuat kemajuan yang sangat bagus," klaim Kapten Marinir Abraham Sipe, Senin waktu setempat.
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.