Pasukan Amerika dan Afganistan Kepung Pertahanan Taliban
Jumat, 12 Februari 2010 10:44 WIB
Para pejuang Taliban yang bertahan di daerah ini melakukan tembakan balasan dengan mortir roket dari tempat persembunyian ke arah tepi kota. Selain untuk mempertahankan diri, serangan balasan ini untuk memancing pasukan NATO ikut melakukan serangan. "Mereka mencoba memancing kami," kata Kapten Joshua Winfrey dari Batalion III Marinir.
Lebih dari seribu militan dipercaya berada di Marjah, basis kunci logistik dan pusat perdagangan opium Taliban berjarak 610 kilometer sebelah selatan Kabul. Namun untuk menuju kawasan ini tak mudah, ancaman terbesar adalah banyaknya ranjau darat dan bom yang ditanam di jalan-jalan serta lahan pertanian penduduk.
Menurut pejabat NATO, pengepungan tersebut untuk mengembalikan kekuasaan pemerintah Afganistan dan membangun kembali kota tersebut agar supaya rakyat sipil bisa kembali dan mendapatkan layanan sebagaimana mestinya. Untuk itu, NATO berharap rakyat setempat memberikan dukungan setelah kepergian Taliban dari kota itu.
Sebaliknya, salah seorang juru bicara Taliban menepis anggapan Marjah telah lepas secara signifikan dari genggamannya. "Info itu tak lebih sebagai propaganda NATO yang dibutuhkan dalam setiap operasi militer."
Menurut laporan intelijen SITE yang memantau lalu lintas pembicaraan melalui internet, untuk mempertahankan wilayahnya, melalui juru bicara Mohamed Yusuf di situs Web-nya, para pejuang akan menyerang setiap pelaku serangan (NATO dan pasukan aliansi) dengan berbagai ledakan dan menggunakan taktik tabrak lari.
Sementara itu, dalam mempersiapkan serangan, pasukan Amerika bersama serdadu Afganistan yang dipimpin oleh Brigade Stryker Angakatan Darat ke-5 bergerak ke selatan dari Lashkar Gah kemudian melingkar bersama pasukan Marinir menuju Marjah sehingga menutup peluang Taliban lolos dari kepungan. Marinir dan Angkatan Darat akan menembakkan granat asap warna warni sebagai pertanda sesama pasukan aliansi.
Saat ini pasukan Amerika dan Afganistan telah menyebar ke sepanjang jalan utama di dalam dan luar Marjah sehingga tak ada jalan bagi Taliban meloloskan diri kecuali melewati padang pasir terbuka, dimana mereka dengan mudah terlihat.
Sedangkan Angkatan Darat Amerika dan Afganistan membersihkan ranjau darat dan bom-bom yang disembunyikan di saluran-saluran air dan jalan-jalan. Nampak dua helikopter Amerika menembaki kamp dekat Marjah sebagai balasan terhadap serangan dari basis Taliban. Di bagian lain, Marinir melakukan kontak tembak dengan para pejuang, namun dilaporkan tak ada korban. "Saya tak kaget dengan serangan ini," ujar komandan batalion Letnan Kolonel Brian Christmas.
AP | CHOIRUL