PBB: Afganistan Tempat Paling Berbahaya untuk Dilahirkan

Reporter

Editor

Jumat, 20 November 2009 08:38 WIB

Polisi Afghanistan dan tentara Amerika berusaha memadamkan truk yang terbakar, yang merupakan bom bunuh diri, di depan kedutan besar Jerman di Kabul (17/1). Foto: AFP/Massoud Hossaini

TEMPO Interaktif, Jakarta - Delapan tahun setelah invasi pimpinan Amerika yang menjatuhkan Taliban dari kekuasan di Afganistan, negara yang porak poranda akibat peran itu menjadi tempat paling berbahaya di dunia untuk seorang anak dilahirkan, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kamis.

Hal itu terutama untuk anak perempuan, kata Dana Anak-anak PBB (UNICEF) dalam peluncuran laporan tahunannya, The State of the World's Children.

Afganistan memiliki tingkat kematian bayi tertinggi di dunia - 257 kematian setiap 1.000 kelahiran, dan 70 persen warganya tidak memiliki akses untuk mendapatkan air bersih, kata badan itu.

Saat Taliban meningkatkan keberadaannya di negeri itu, meningkatnya kekacauan juga membuat sukar untuk melakukan vaksinasi vital terhadap polio, penyakit endemis di negara itu, dan cacar air yang dapat menewaskan anak-anak.

"Afganistan saat ini tanpa diragukan adalah tempat paling berbahaya untuk kelahiran," ujar Daniel Toole, Direktur Regional UNICEF untuk Asia Selatan dalam keterangan pers di Jenewa.

Serangan Taliban terhadap wisma tamu internasional di Kabul yang menewaskan lima staf asing PBB bulan lalu menyebabkan PBB harus mengevakuasi ratusan staf internasionalnya dari Afganistan untuk beberapa minggu.

43 persen dari negara itu saat ini tidak terlayani bantuan PBB karena kondisi yang tidak aman, menurut Toole.

Taliban telah membangun pasukannya di wilayah selatan dan timur Afganistan dan meningkatkan serangan ke utara dan barat.

REUTERS | ERWIN

Berita terkait

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

23 Agustus 2021

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?

Baca Selengkapnya

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

22 Agustus 2021

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan

Baca Selengkapnya

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

22 Agustus 2021

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia

Baca Selengkapnya

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.

Baca Selengkapnya

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

18 Agustus 2021

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.

Baca Selengkapnya

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

17 Agustus 2021

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.

Baca Selengkapnya

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

17 Agustus 2021

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.

Baca Selengkapnya

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

17 Agustus 2021

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.

Baca Selengkapnya

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

17 Agustus 2021

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.

Baca Selengkapnya