Ledakan itu muncul saat pemerintah Pakistan mengumumkan hadiah hingga US$ 5 juta (Rp 47,8 miliar) untuk informasi penangkapan -hidup atau mati - pemimpin Taliban Pakistan Hakimullah Mehsud dan para pembantu utamanya.
"Kami mendapatkan informasi bahwa 15 hingga 20 orang tewas," kata Rana Sanaullah, Menteri Hukum Punjab yang juga bertanggung jawab atas keamanan di provinsi itu, kepada Reuters terkait pemboman di Rawalpindi.
"Sekitar 20 orang tewas dalam ledakan," ujar Rao Muhammad Iqbal, kepala polisi wilayah itu.
Dengan terlibatnya angkatan darat dalam serangan terhadap Hakimullah dan pengikutnya di Waziristan Selatan, militan telah melakukan perlawanan dengan meningkatkan serangan bom terhadap target-target kota di seluruh negara itu.
Penyerangan di Rawalpindi, kota kembar dari Islamabad, terjadi di wilayah yang menjadi rumah bagi markas besar angkatan darat serta beberapa hotel.
"Itu merupakan ledakan besar. Asap membumbung dari daerah itu," kata Nasir Naqvi, yang menjalankan agen wisata dekat lokasi ledakan, kepada Reuters.
Stasiun TV memperlihatkan ambulans dan kendaraan polisi berlalu lalang di jalan-jalan dan para pejabat mengatakan mereka memperkirakan korban pemboman itu kemungkinan meningkat.
REUTERS | EZ
Berita terkait
Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS
23 Agustus 2021
Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?
Baca Selengkapnya241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban
22 Agustus 2021
Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan
Baca Selengkapnya20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun
22 Agustus 2021
Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia
Baca SelengkapnyaReuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban
18 Agustus 2021
Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.
Baca SelengkapnyaIni Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan
18 Agustus 2021
Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban
18 Agustus 2021
Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.
Baca SelengkapnyaPendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan
17 Agustus 2021
Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.
Baca Selengkapnya40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni
17 Agustus 2021
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban
17 Agustus 2021
Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.
Baca SelengkapnyaMengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban
17 Agustus 2021
Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.
Baca Selengkapnya