Prancis Tolak Kirim Pasukan Tambahan ke Afganistan

Reporter

Editor

Jumat, 16 Oktober 2009 08:52 WIB

TEMPO Interaktif, Paris - Prancis tidak akan mengirim pasukan tambahan ke Afganistan dan lebih berharap tentara Afgan diperbesar, kata Presiden Nicolas Sarkozy dalam sebuah wawancara, Kamis.

Sarkozy mengatakan hal itu saat Amerika Serikat sedang mempertimbangkan mengirim tambahan hingga 40 ribu pasukan ke Afganistan dan telah meminta sekutu NATO-nya untuk menambah pasukan guna menghadapi Taliban.

Meski Inggris mengumumkan bahwa negara itu siap mengirimkan 500 pasukan tambahan, Sarkozy mengatakan pada harian Le Figaro bahwa dia berkukuh pada janjinya untuk tidak mengirim pasukan tambahan.

"Apakah perlu bertahan di Afganistan? Saya mengatakan ya. Dan bertahan untuk menang. Jika kita pergi, Pakistan, negara yang memiliki nuklir, akan terancam. Namun, Prancis tidak akan mengirim satu tambahan tentara pun," ujar Sarkozy.

"Pendapat saya bahwa harus ada lebih banyak tentara Afgan. Mereka adalah yang terbaik untuk memenangkan perang ini, karena ini adalah negeri mereka," ujarnya seraya menambahkan bahwa imbalan yang lebih baik diperlukan untuk mencegah mereka desersi ke Taliban.

Kekuatan Barat telah diuji dengan meningkatnya korban di Afganistan, di mana serangan Taliban telah mencapai level tertingginya sejak mereka digulingkan pada akhir 2001.

Lebih dari 40 negara mengirimkan pasukannya di bawah kekuatan NATO, dengan Inggris, Jerman, Prancis, Italia, dan Polandia menjadi kontributor Eropa terbesar, yang menyumbangkan 21 ribu pasukan. Prancis sendiri menyumbang sekitar 3.000 pasukan di sana.

Pasukan Amerika terus meningkat dan diperkirakan akan mencapai 68 ribu pada akhir tahun ini.

REUTERS | ERWIN Z

Berita terkait

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

23 Agustus 2021

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?

Baca Selengkapnya

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

22 Agustus 2021

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan

Baca Selengkapnya

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

22 Agustus 2021

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia

Baca Selengkapnya

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.

Baca Selengkapnya

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

18 Agustus 2021

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.

Baca Selengkapnya

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

17 Agustus 2021

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.

Baca Selengkapnya

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

17 Agustus 2021

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.

Baca Selengkapnya

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

17 Agustus 2021

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.

Baca Selengkapnya

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

17 Agustus 2021

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.

Baca Selengkapnya