TEMPO Interaktif, Jakarta - Komandan militer Amerika di Afganistan dilaporkan telah meminta tambahan pasukan di tengah situasi yang memburuk di lapangan.
Utusan khusus Presiden Barack Obama ke wilayah itu, Richard Holbrooke, telah diberitahu oleh keempat komandan regional di Afganistan bahwa pasukan yang ada tidak cukup untuk menghadapi Taliban, menurut sebuah artikel di New York Times.
Berita itu muncul saat pejabat militer Amerika memperingatkan akan kondisi keamanan yang memburuk di Afganistan.
Laksamana Michael Mullen, Kepala Staf Gabungan, mengatakan kepada CNN pada hari Minggu bahwa situasinya serius dan memburuk. Dia menambahkan: "Taliban telah menjadi lebih baik, lebih canggih."
Laksamana Mullen adalah pejabat militer Amerika tertinggi terakhir yang menyatakan bahwa Taliban memperoleh kemajuan dalam konflik itu.
Awal bulan ini, Jenderal Stanley McChrystal, komandan tertinggi Amerika di kawasan itu, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa pemberontak Taliban itu menang.
Holbrooke menghabiskan akhir pekan berbicara dengan komandan di Afganistan. Menurut New York Times dia diberitahu bahwa jumlah pasukan di lapangan berada di bawah yang diperlukan untuk membalikkan situasi.
Hal itu terjadi meskipun baru-baru ini ada penambahan 17.000 pasukan Amerika yang diperintahkan oleh Presiden Obama. Jumlah tentara dan marinir AS di Afganistan saat ini sekitar 57.000.
Minggu lalu, Obama mengakui bahwa mengalahkan Taliban akan memakan waktu. Berbicara kepada para veteran di AS, Presiden berkata: "Akan menjadi hari-hari yang lebih sulit ke depan. Pemberontakan di Afganistan tidak terjadi dalam semalam dan kami tidak akan dikalahkan dalam semalam. Ini tidak akan cepat, hal ini tidak akan mudah."
Namun dia menambahkan bahwa konflik itu adalah perang "keharusan" dan memuji kerja pasukan Amerika di Irak dalam usaha untuk mengamankan TPS pada pemilihan presiden.
UKPA | ERWIN Z
Berita terkait
Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS
23 Agustus 2021
Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?
Baca Selengkapnya241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban
22 Agustus 2021
Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan
Baca Selengkapnya20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun
22 Agustus 2021
Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia
Baca SelengkapnyaReuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban
18 Agustus 2021
Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.
Baca SelengkapnyaIni Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan
18 Agustus 2021
Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban
18 Agustus 2021
Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.
Baca SelengkapnyaPendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan
17 Agustus 2021
Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.
Baca Selengkapnya40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni
17 Agustus 2021
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban
17 Agustus 2021
Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.
Baca SelengkapnyaMengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban
17 Agustus 2021
Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.
Baca Selengkapnya