TEMPO Interaktif, Washington: Komandan puncak Amerika Serikat di Afganistan hari Rabu memperkirakan tahun 2009 menjadi tahun yang berat di Afganistan meski ada penambahan 17 ribu pasukan, karena perang melawan militan telah mencapai jalan buntu di selatan negeri itu.
Jenderal David McKiernan, yang memimpin pasukan Amerika dan NATO di Afganistan, menyambut keputusan Presiden Barack Obama pada hari Selasa yang menyetujui pengiriman 17 ribu tentara tambahan, yang menambah jumlah pasukan saat ini sekitar 50 persen.
Namun, dia memperingatkan tidak akan ada kemenangan singkat dalam perang menghadapi pejuang Taliban dan Amerika akan mempertahankan jumlah pasukan yang besar di negara itu untuk periode tak terbatas.
"Bahkan dengan tambahan kekuatan ini, saya harus memberitahu anda, 2009 akan menjadi tahun yang berat," kata McKiernan kepada wartawan di Pentagon.
"Ada masalah mendasar kemiskinan, buta aksara, dan kekerasan yang terjadi selama tiga dekade terakhir di negara itu, sehingga tidak akan berbalik dengan cepat," ujarnya.
"Tapi kami melihat, dengan tambahan pasukan ini, kesempatan untuk memecah kebuntuan ini, setidaknya terkait kondisi keamanan di selatan," katanya.
Jenderal itu mengatakan pasukan NATO telah melatih militer dan polisi Afgan, namun membutuhkan waktu empat tahun sebelum pasukan internasional dapat menyerahkan pengamanan kepada Afgan dan membuat mereka mengambil peran.
"Untuk tiga sampai empat tahun mendatang, saya kira kita perlu tetap berkomitmen dan menjaga pola berkelanjutan di Afganistan," kata McKiernan.
Jenderal itu mengatakan sebagian besar pasukan tambahan akan dikirim ke wilayah selatan, wilayah di mana keamanan memburuk dan di mana sebagian besar wilayahnya tanpa keberadaan militer NATO.
Kekerasan cenderung meningkat di wilayah itu ketika pasukan Amerika meninggalkan posisi itu untuk pertama kalinya, ujarnya.
"Ada daerah-daerah di mana kita tidak menempatkan orang saat ini. Saat kita menempatkan pasukan tambahan, saya memperkirakan akan melihat sementara waktu tingkat kekerasan akan meningkat hingga kami menguasai dan menciptakan kondisi untuk membangun."
McKiernan tahun lalu meminta 30 ribu pasukan tambahan, yang hampir dua kali ukuran kekuatan Amerika saat ini yang telah berkembang menjadi 38 ribu tentara.
AFP | ERWIN Z
Berita terkait
Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS
23 Agustus 2021
Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?
Baca Selengkapnya241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban
22 Agustus 2021
Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan
Baca Selengkapnya20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun
22 Agustus 2021
Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia
Baca SelengkapnyaReuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban
18 Agustus 2021
Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.
Baca SelengkapnyaIni Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan
18 Agustus 2021
Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban
18 Agustus 2021
Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.
Baca SelengkapnyaPendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan
17 Agustus 2021
Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.
Baca Selengkapnya40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni
17 Agustus 2021
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban
17 Agustus 2021
Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.
Baca SelengkapnyaMengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban
17 Agustus 2021
Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.
Baca Selengkapnya