Jenderal Amerika: 2009 Tahun Berat di Afganistan

Reporter

Editor

Kamis, 19 Februari 2009 09:45 WIB

TEMPO Interaktif, Washington: Komandan puncak Amerika Serikat di Afganistan hari Rabu memperkirakan tahun 2009 menjadi tahun yang berat di Afganistan meski ada penambahan 17 ribu pasukan, karena perang melawan militan telah mencapai jalan buntu di selatan negeri itu.

Jenderal David McKiernan, yang memimpin pasukan Amerika dan NATO di Afganistan, menyambut keputusan Presiden Barack Obama pada hari Selasa yang menyetujui pengiriman 17 ribu tentara tambahan, yang menambah jumlah pasukan saat ini sekitar 50 persen.

Namun, dia memperingatkan tidak akan ada kemenangan singkat dalam perang menghadapi pejuang Taliban dan Amerika akan mempertahankan jumlah pasukan yang besar di negara itu untuk periode tak terbatas.

"Bahkan dengan tambahan kekuatan ini, saya harus memberitahu anda, 2009 akan menjadi tahun yang berat," kata McKiernan kepada wartawan di Pentagon.

"Ada masalah mendasar kemiskinan, buta aksara, dan kekerasan yang terjadi selama tiga dekade terakhir di negara itu, sehingga tidak akan berbalik dengan cepat," ujarnya.

"Tapi kami melihat, dengan tambahan pasukan ini, kesempatan untuk memecah kebuntuan ini, setidaknya terkait kondisi keamanan di selatan," katanya.

Jenderal itu mengatakan pasukan NATO telah melatih militer dan polisi Afgan, namun membutuhkan waktu empat tahun sebelum pasukan internasional dapat menyerahkan pengamanan kepada Afgan dan membuat mereka mengambil peran.

"Untuk tiga sampai empat tahun mendatang, saya kira kita perlu tetap berkomitmen dan menjaga pola berkelanjutan di Afganistan," kata McKiernan.

Jenderal itu mengatakan sebagian besar pasukan tambahan akan dikirim ke wilayah selatan, wilayah di mana keamanan memburuk dan di mana sebagian besar wilayahnya tanpa keberadaan militer NATO.

Kekerasan cenderung meningkat di wilayah itu ketika pasukan Amerika meninggalkan posisi itu untuk pertama kalinya, ujarnya.

"Ada daerah-daerah di mana kita tidak menempatkan orang saat ini. Saat kita menempatkan pasukan tambahan, saya memperkirakan akan melihat sementara waktu tingkat kekerasan akan meningkat hingga kami menguasai dan menciptakan kondisi untuk membangun."

McKiernan tahun lalu meminta 30 ribu pasukan tambahan, yang hampir dua kali ukuran kekuatan Amerika saat ini yang telah berkembang menjadi 38 ribu tentara.

AFP | ERWIN Z

Berita terkait

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

23 Agustus 2021

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?

Baca Selengkapnya

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

22 Agustus 2021

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan

Baca Selengkapnya

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

22 Agustus 2021

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia

Baca Selengkapnya

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.

Baca Selengkapnya

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

18 Agustus 2021

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.

Baca Selengkapnya

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

17 Agustus 2021

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.

Baca Selengkapnya

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

17 Agustus 2021

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.

Baca Selengkapnya

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

17 Agustus 2021

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.

Baca Selengkapnya

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

17 Agustus 2021

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.

Baca Selengkapnya