Bayangan Kelaparan Dinilai Lebih Berisiko Dibandingkan Taliban

Reporter

Editor

Jumat, 31 Oktober 2008 08:07 WIB

TEMPO Interaktif, London: Bayangan kelaparan di Afghanistan dinilai menjadi ancaman yang lebih besar terhadap upaya internasional untuk membangun kembali negara itu dibandingkan perlawanan militan yang terus berlangsung.

Royal United Services Institute (RUSI) hari Jumat mengatakan kombinasi berbagai faktor, mulai dari kenaikan harga makanan global hingga kekeringan di musim panas, telah menciptakan kondisi kelaparan di Afghanistan musim dingin ini.

"Sementara mata dunia berfokus pada kekerasan yang semakin meningkat, sekitar 8,4 juta warga Afghan, mungkin sepertiga dari penduduk negeri itu, saat ini menderikat rawan pangan yang kronis," kata Paul Smyt, analis dari RUSI.

"Apapun dampak kekerasan pemberontak terhadap misi PBB di Afghanistan, masalah kelaparan dan gizi buruk yang meluaslah yang akan menjadi halangan lebih besar."

Ia melanjutkan: "Untuk menjaga kredibilitas dan tanggung jawab moral untuk bertindak di Afghanistan, masyarakat internasional harus mengambil tindakan yang tepat waktu, terencana dan efektif."

Lembaga amal Inggris Oxfam awal tahun ini memperingatkan bahwa sekitar lima juta warga Afghan menghadapi kekurangan makanan, dan perwakilan khusus PBB di Afghanistan telah meminta kepada para pemimpin pemberontak untuk mengizinkan para relawan mendistribusikan bantuan makanan sebelum musim dingin.

Sejak Taliban terguling oleh invasi yang dipimpin AS tahun 2001, mereka telah melakukan perlawanan berdarah terhadap pasukan keamanan internasional (ISAF) yang dipimpiin NATO.

Smyth menambahkan, pukulan yang lebih serius terhadap pemerintah Afghan dan misi PBB/ISAF, jika komunitas internasional tidak mencegah bencana kemanusiaan yang diramalkan.

AFP/Erwin

Berita terkait

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

23 Agustus 2021

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?

Baca Selengkapnya

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

22 Agustus 2021

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan

Baca Selengkapnya

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

22 Agustus 2021

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia

Baca Selengkapnya

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.

Baca Selengkapnya

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

18 Agustus 2021

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.

Baca Selengkapnya

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

17 Agustus 2021

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.

Baca Selengkapnya

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

17 Agustus 2021

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.

Baca Selengkapnya

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

17 Agustus 2021

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.

Baca Selengkapnya

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

17 Agustus 2021

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.

Baca Selengkapnya