TEMPO Interaktif, Jakarta: Sebuah helikopter Amerika Serikat terkena tembakan di pusat Afghanistan, sementara dua tentara AS dilaporkan tewas dalam serangan bom bunuh diri di utara Afghanistan.
10 awak helikopter selamat tanpa terluka setelah terjadi tembakan senjata di provinsi Wardak, kata juru bicara militer AS.
Taliban berkembang pesat di Wardak dalam beberapa bulan terakhir.
Sementara tentara Amerika tewas di provinsi Baghlan ketika seorang pria berpakaian polisi meledakkan dirinya, kata pejabat itu.
Tidak jelas apakah dia adalah seorang pejuang Taliban yang menyamar sebagai polisi atau dia adalah seorang polisi asli.
Pejabat Afghan di Baghlan mengatakan dua tentara AS terbunuh ketika mereka ikut dalam sebuah pertemuan di kantor polisi Pul-e-Khumri, kota utama di provinsi itu.
Beberapa laporan mengatakan serangan bunuh diri itu juga menewaskan seorang polisi Afghanistan dan seorang anak yang bekerja di luar bangunan. Taliban mengatakan mereka yang melakukan serangan.
Di Wardak, pasukan koalisi yang dipimpin AS telah mencoba untuk mendekati lokasi jatuhnya helikopter untuk mendapatkan kembali helikopter itu.
"Para awak helikopter saling tembak dengan musuh sebelum kerusakan membuat helikopter itu jatuh," kantor berita Associated Press melaporkan pernyataan juru bicara militer AS Lt Cmdr Walter Matius.
Semua awak berhasil dievakuai dari area itu, tambahnya.
Pejabat setempat mengatakan paling tidak dua pejuang Taliban tewas dalam penembakan itu.
Taliban telah beroperasi secara terbuka pada siang hari di provinsi Wardak yang dekat dengan ibukota Kabul.
BBC/Erwin
Berita terkait
Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS
23 Agustus 2021
Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?
Baca Selengkapnya241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban
22 Agustus 2021
Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan
Baca Selengkapnya20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun
22 Agustus 2021
Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia
Baca SelengkapnyaReuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban
18 Agustus 2021
Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.
Baca SelengkapnyaIni Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan
18 Agustus 2021
Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban
18 Agustus 2021
Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.
Baca SelengkapnyaPendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan
17 Agustus 2021
Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.
Baca Selengkapnya40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni
17 Agustus 2021
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban
17 Agustus 2021
Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.
Baca SelengkapnyaMengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban
17 Agustus 2021
Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.
Baca Selengkapnya