'Selamatkan Dunia, Kurangi Makan Daging'  

Reporter

Editor

Minggu, 7 September 2008 14:33 WIB

TEMPO Interaktif, London: Peneliti PBB untuk perubahan iklim, Rajendra Pachauri, meminta masyarakat untuk mengurangi makan daging. Sebab, Pachauri menilai itu merupakan salah satu cara efektif untuk memerangi pemanasan global.

Pachauri, yang mengetuai badan PBB Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), menganjurkan agar masyarakat mulai mengurangi konsumsi daging dengan cara puasa makan daging satu hari setiap pekan. Setelah itu, masyarakat diharapkan mengurangi makan daging lebih sering lagi.

Menurut ekonom asal India tersebut, diet makan daging sangat penting untuk mengurangi efek rumah kaca dan masalah lainnya yang terkait dengan pemotongan sapi atau hewan lainnya. Pachauri menilai mengurangi konsumsi daging lebih mudah ketimbang mengubah kebiasaan menggunakan alat moda transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO) sendiri memperkirakan produksi daging mengakibatkan nyaris seperlima dari efek gas rumah kaca. Itu terjadi ketika pembuatan makanan ternak terutama hewan pemamah biak seperti sapi. Pembuatan makanan ternak menghasilkan emit methane yang 23 kali lebih efektif sebagai agen pemanasan global ketimbang karbondioksida dari asap kendaraan atau pabrik.

FAO juga memperingatkan bahwa konsumsi daging diperkirakan akan bertambah dua kali lipat pada pertengahan abad ini.

"Perubahan gaya hidup lain dalam skala kecil juga bisa membantu memerangi perubahan iklim," ujar Pachauri tanpa menjelaskan lebih detail perubahan gaya hidup tersebut.

Pachauri rencananya menyampaikan itu dalam pidato bertajuk "Global Warming: the impact of meat production and consumption on climate change" di London, Senin petang.

Pachauri yang terpilih kembali memimpin IPCC untuk masa jabatan enam tahun pekan lalu telah mengetuai IPCC sejak 2002. IPCC memperingatkan bahwa tanpa aksi nyata, meningkatnya temperatur dunia bisa menciptakan musibah besar bagi sistem iklim dunia. Perubahan itu bisa memicu kelaparan, kekeringan, dan hilangnya spesies-spesies hewan dan tumbuh-tumbuhan.

IPCC telah memenangka Nobel Perdamaian pada 2007 bersama mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore.

AFP| Kodrat Setiawan

Berita terkait

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

29 Mei 2023

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

14 September 2022

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

Mahasiswa UGM menggagas inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas Asphalt Thermal Collector untuk mengurangi peningkatan suhu.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

3 Juni 2022

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

Anies Baswedan mengatakan balapan Formula E merupakan jawaban Jakarta untuk menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.

Baca Selengkapnya

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

24 September 2021

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

Pradikta Wicaksono mengungkapkan kejengkelannya ketika penampilannya yang disebut dekil, kurus, dan gondrong ini dikaitkan dengan tuntutan menikah.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

31 Agustus 2021

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

Setiap generasi memiliki ciri spesifiknya, apa perbedaan Generasi Z dan pendahulkunya, Generasi Milenial?

Baca Selengkapnya

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

31 Agustus 2021

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

Istilah Generasi Z berseliweran di media sosial. Apa sebenarnya yang dimaksud Gen Z ini dan bagaimana ciri-cirinya?

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

20 April 2021

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

Ekonom senior Faisal Basri ikut mendorong perbankan untuk tidak lagi membiayai proyek-proyek batu bara.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

6 April 2021

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

BMKG mengatakan dampak siklon ke-10 ini yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya, Masuk ke daratan dan menyebabkan banjir bandang.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

18 Januari 2021

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

Mensos Risma menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming.

Baca Selengkapnya

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

15 Oktober 2019

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

Pariwisata menyumbang pembuangan karbon dalam Global warming. Itulah yenga mendorong pebisnis tur Rick Steves menyumbang US$ 1 juta.

Baca Selengkapnya