TEMPO.CO, Kairo - Dua kereta penumpang bertabrakan di kota pelabuhan Alexandria, Mesir, Jumat, 11 Agustus 2017. Peristiwa ini mengakibatkan 36 orang tewas dan ratusan luka-luka.
Pernyataan resmi dari Otoritas Perkeretaapian Mesir mengatakan peristiwa ini bermula saat kereta relasi Alexandria-Kairo menabrak kereta lain yang sedang menunggu di sebuah stasiun kecil di distrik Khorshid, tepat di sebelah timur Alexandria.
“Kereta baru saja tiba dari Port Said, sebuah kota Mediterania di ujung utara Terusan Suez, saat dihantam,” bunyi pernyataan tersebut dikutip dari NBCNews.com, Sabtu, 12 Agustus 2017.
Penyebab utama kecelakaan ini tidak dijelaskan. Otoritas setempat hanya mengatakan petugas berwenang akan menyelidikinya terlebih dahulu.
Seorang penumpang, Moumen Youssef, mengatakan kepada Reuters bahwa tabrakan terjadi sekitar pukul 14.15 waktu setempat. "Kereta yang saya tumpangi melaju dengan sangat cepat, (tiba-tiba) saya menemukan diri saya sudah berada di lantai. Ketika kami keluar, kami menemukan empat gerbong kereta hancur dan banyak orang di tanah," katanya.
Ambulans dan polisi anti huru hara dikerahkan agar para penonton menjauh dari tempat kejadian.
Sistem perkeretaapian Mesir memiliki catatan keamanan yang buruk. Insiden terakhir ini masuk dalam rangkaian kecelakaan mematikan yang telah menewaskan ratusan orang selama bertahun-tahun. Peristiwa ini menjadi kecelakaan kereta api yang paling mematikan di Mesir sejak 2006. Saat itu setidaknya 51 orang tewas ketika dua kereta komuter bertabrakan di dekat Kairo.
NBC NEWS | AHMAD FAIZ