TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuka kembali komunikasi langsung dengan Presiden Rusia Vladimir V. Putin, untuk membicarakan masalah krisis Suriah, Selasa, 2 Mei 2017.
Dalam pembicaraan jarak jauh itu, kedua pemimpin negara besar tersebut sepakat menyelesaikan konflik di Suriah melalui meja perundingan dan gencatan senjata.
Sejak AS melancarkan serangan udara ke Suriah, negeri yang didukung oleh Moskow, terkait dengan tudingan melakukan serangan senjata kimia kepada warga sipil, Trump setuju mengirimkan utusannya ke Rusia untuk memulai perundingan gencatan senjata di Astana, Kazakhstan, Rabu, 3 mei 2017.
Baca: Donald Trump-Putin Sepakati Kerja Sama Melawan ISIS
Namun para pejabat AS dan Rusia lebih tertarik menyiapkan zona aman di Suriah guna melindungi warga sipil yang menderita akibat perang saudara yang telah berlangsung enam tahun.
Gedung Putih dalam pernyataannya mengatakan, kedua pemimpin juga membicarakan masalah zona aman untuk menciptakan perdamaian abadi bagi kemanusiaan dan alasan lainnya.
Sementara itu dari Kremlin diperoleh informasi bahwa mereka tidak menyebutkan masalah zona aman. "Kami tidak mendiskusikan soal itu sacara detail," kata juru bicara Kremlin.
Percakapan melalui telepon antara Trump dan Putin itu untuk ketiga kalinya sejak Presiden AS itu dilantik pada Januari 2017. Kedua belah pihak saling memuji bahwa pembicaraan tersebut bisa dilanjutkan.
"Percakapan ini sangat bagus," ujar Gedung Putih. Kremlin mengatakan, "Bermanfaat dan konstruktif."
NEW YORK TIMES | CHOIRUL AMINUDDIN