TEMPO.CO, Mosul—Shifa Gardi, wartawati televisi jaringan Kurdi Irak, Rudaw, tewas dalam ledakan bom saat sedang meliput pertempuran antara pasukan Irak dan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di bagian barat Mosul.
Seperti dilansir Rudaw, Ahad 26 Februari 2017, Gardi, 30 tahun, tewas seketika pada Sabtu sore waktu setempat saat sebuah bom di tepi jalan meledak di dekatnya. Sementara juru kamera Younis Mustafa yang sedang bersamanya mengalami luka parah.
Baca: Tampilkan Model Wanita Arab, Iklan Nike Dikecam
Sebelum insiden itu terjadi, Rudaw menyebut keduanya sedang meliput pergerakan pasukan keamanan Irak untuk membebaskan wilayah permukiman yang dikuasai ISIS di Mosul selatan. Dia menjadi satu dari segelintir wartawan perempuan yang meliput operasi militer di Mosul.
"Shifa Gardi berhasil menembus stereotipe perempuan dizona pria. Keberaniannya sangat luar biasa," demikian pernyataan resmi Rudaw.
Salah satu kenangan dalam liputan Gardi di Mosul adalah saat ia menyelamatkan seekor kelinci yang nyaris tewas dalam perang. Rudaw menyebut Gardi kemudian membawa kelinci kelaparan itu untuk dipelihara.
Persatuan wartawan Irak dalam laporan terbarunya mengatakan sebanyak 14 wartawan terbunuh sepanjang 2016. Sementara itu, jumlah wartawan yang kehilangan nyawa di Irak mencapai lebih dari 455 orang, sejak koalisi pimpinan Amerika Serikat menyerang Irak pada 2003.
Irak dianggap sebagai salah satu negara paling berbahaya bagi wartawan, yang kerap menjadi target kerusuhan dan kekacauan keamanan sejak serangan pimpinan AS pada 2003 menggulingkan pemimpin Irak Saddam Hussein.
RUDAW | AL JAZEERA | SITA PLANASARI AQUADINI