TEMPO.CO, Manila - Mantan wartawan investigasi Filipina, Melinda Magsino, 41 tahun, ditemukan tewas mengenaskan setelah ditembak mati oleh pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor di Barangay Balagtas, Kota Batangas, Senin siang, 13 April 2015. Mantan koresponden Philippine Daily Inquirer yang menulis perjudian ilegal di Batangas itu diduga sedang menunggu kendaraan umum ketika ditembak dari jarak dekat.
Karena telah berpisah dari suaminya dan hidup bersama dengan pasangan baru selama tiga tahun terakhir, polisi mencari kemungkinan motif pembunuhan karena persoalan cinta segitiga. Namun pasangan barunya, Benjine Reyes, membantah hal tersebut. "Pembunuhan ini bermotif politik. Itu semua bisa saya katakan," ucap Reyes, seperti yang dikutip CBN News, Selasa, 14 April 2015.
Reyes percaya pembunuhan tersebut terkait dengan pekerjaan yang dilakukan Magsino saat masih menjadi wartawan. Korban juga diketahui telah mengkritik beberapa politikus lewat akun media sosial-nya.
Menurut American Journalism Review, pada 2005, Magsino sempat bersembunyi karena hidupnya terancam. Seseorang mengirim pesan teks peringatan kepadanya bahwa dua narapidana telah dibebaskan dari penjara provinsi dengan perintah untuk membunuhnya. "Daftar wartawan yang dibunuh di sini terlalu panjang. Saya harus bertahan hidup," tutur Magsino waktu itu. "Saya tidak ingin menjadi korban lain."
Rowena Carranza-Paraan, Ketua Persatuan Jurnalis Nasional Filipina, mengatakan siapa pun yang bertentangan dengan kekuatan di Filipina bisa dibunuh. "Pembunuhan Mei Magsino adalah gambaran bagaimana impunitas terus memerintah di tanah kami," kata Rowena. "Sementara polisi masih menyelidiki motif dan kemungkinan pelaku pembunuhan, sudah jelas bahwa warga yang mengkritik dengan keras dapat dengan mudah dihantam peluru pembunuh."
Pusat Kebebasan dan Pertanggungjawaban Media (CMFR) menyatakan, jika terbukti pembunuhan Magsino berhubungan dengan pekerjaan sebelumnya, dia akan menjadi wartawan kedua yang tewas tahun ini dan yang ke-27 di bawah pemerintahan Aquino. The Inquirer melaporkan, Magsino telah meninggalkan profesi jurnalisme dan sedang mengelola klinik kesehatan.
CBNNEWS.COM | MECHOS DE LAROCHA