TEMPO.CO, Riyadh -Arab Saudi menuding seruan Qatar untuk menginternasionalisasikan pengelolaan ibadah haji sebagai deklarasi perang terhadap Saudi.
"Klaim Qatar untuk melibatkan semua negara dalam pengelolaan ibadah haji serta menjaga tempat-tempat suci itu adalah agresif dan deklarasi perang terhadap negara ini," kata Adel al-Jubeir, Menteri Luar Negeri Arab Saudi speerti yang dilansir Reuters pada 31 Juli 2017.
Baca: Jerman Minta Arab Hormati Kedaulatan Qatar
"Kami memiliki hak untuk memberi respons terhadap siapapun yang bekerja bagi internasionalisasi tempat-tempat suci itu," katanya.
Al Jubeir tampaknya mengacu pada sebuah pernyataan pada Sabtu, 29 Juli 2017 oleh Komisi Hak Asasi Manusia Nasional Qatar tentang tuduhan terhadap Arab Saudi yang mempolitisasi ibaadah haji.
Baca: Arab Saudi Cs Perpanjang Tenggat Tuntutan terhadap Qatar
Namun tuduhan itu dibantah oleh Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani seraya menegaskan,tidak ada pejabat dari negaranya yang melakukan seruan seperti itu.
"Kami bosan menanggapi informasi dan cerita palsu," kata Sheikh Mohammed.
Al Jubeir menambahkan bahwa pernyataan Qatar bertujuan untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari isu utama di jantung krisis ini yakni dukungan dan pendanaan terorisme.
Baca: Berseteru dengan Arab Saudi Cs, Qatar Borong Jet Tempur F15 AS
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain sebelumnya mengeluarkan daftar 13 tuntutan untuk Qatar, yang mencakup pembatasan dukungan untuk Ikhwanul Muslimun, menutup saluran Al Jazeera yang berbasis di Doha, menutup sebuah pangkalan militer Turki,dan mengurangi level hubungannya dengan Iran.
THE NATIONAL|REUTERS|YON DEMA