TEMPO.CO, Lille -Seorang wanita relawan kamp pengungsi di Calais, Prancis dihadapkan ke ke pengadilan karena diduga membantu imigran kabur ke Inggris. Imigran yang tak lain kekasihnya itu merupakan warga Iran.
Jika terbukti bersalah, Beatrice Huret, 45, relawan yang mantan pendukung partai politik Prancis antiimigran, Front Nasional, bakal menghadapi hukuman penjara karena membantu kekasihnya pengungsi asal Iran, Mokhtar keluar dari Prancis dengan naik perahu.
Baca: Foto Bayi Imigran Tewas Tenggelam Jadi Perhatian Dunia
Huret mengenal Mokhtar ketika bekerja sebagai relawan di kamp pengungsi di Calais. Wanita berusia 45 tahun ini adalah satu dari beberapa orang di sekitar Prancis yang telah didakwa membantu imigran secara ilegal dalam beberapa bulan terakhir. Meskipun tidak ada yang dipenjara, seorang petani baru-baru ini didenda 3000 euro.
Pengacara Huret akan meminta pengadilan di kota pesisir di Boulogne-sur-Mer menghentikan kasus itu karena mengklaim kliennya bertindak atas alasan kemanusiaan.
Huret akan diadili bersama tiga orang lainnya yang dituduh sebagai bagian dari jaringan penyelundupan, beberapa di antaranya diduga bertindak demi keuntungan finansial.
Baca: 10 Ribu Anak Pengungsi Hilang di Eropa
Seperti yang dilansir Free Malaysia Today pada 27 Juni 2017, kisah penyelundupan Huret dimulai pada Februari 2015, saat membantu pendatang Sudan yang menyusup ke Prancis. Ia kemudian melamar menjadi relawan di kamp imigran di Calais.
Huret mulai menjadi sukarelawan di kamp itu dan setahun kemudian bertemu dengan Mokhtar berusia 37 tahun, yang berada di antara sekelompok orang Iran yang menjahit mulut mereka untuk menolak pembongkaran kamp darurat tersebut pada Maret 2016.
Dengan bantuan Google Translate, pasangan itu menjalin hubungan. Setelah beberapa bulan tinggal bersama, Huret mulai mencari jalan ke Inggris.
Baca: Berdalih Belanja, Imigran Kabur dari Hotel
Setelah sebuah usaha yang gagal untuk menyelundupkan truk yang melintasi laut, Mokhtar meminta bantuannya dalam rencana lain yang nekad. Dia setuju untuk membeli sebuah kapal kecil seharga 1.000 euro dan pada tanggal 11 Juni 2016 dia dan dua temannya melintasi Selat berbahaya.
Perahu tersebut mengalami kebocoran dalam perjalanan namun ketiganya tiba dengan selamat setelah diselamatkan oleh penjaga pantai Inggris.
Huret kemudian menghadapi masalah setelah membantu kekasihnya imigran asal Iran kelaur dari Prancis dengan naik perahu. Benar saja, 2 bulan setelah itu dia ditangkap dan didakwa menjadi bagian dari jaringan penyelundupan imigran.
FREE MALAYSIA TODAY|YON DEMA