TEMPO.CO, Amsterdam - Komunitas umat muslim Indonesia di Belanda membeli sebuah bangunan untuk dijadikan sebagai pusat kebudayaan Indonesia.
Pembeli lahan itu mengatasnamakan komunitas Muslim Youth Union atau PPME Al-Ikhlas, yang beralamat di Amsterdam. Komunitas tersebut membeli sebuah bangunan yang berdiri di Jan van Gentstraat 140, Badhoevedorp, Belanda Utara.
Baca juga: Pria Lempar Batu dan Alkitab ke Dalam Masjid Ditangkap
PPME Al-Ikhlas menata bangunan itu dengan mengubah ruangan besar di dalamnya menjadi masjid yang diberi nama Al-Ikhlas, madrasah dan ruang kelas, kantor, serta ruang lokakarya dan seminar.
Selain rutin dipakai untuk salat lima waktu, gedung ini juga digunakan untuk pendidikan anak-anak dan remaja setiap Minggu, kegiatan budaya dan olahraga, serta diskusi dan temu budaya.
"Gedung ini ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia di Amsterdam, yang selama ini ingin memiliki bangunan sendiri untuk mengadakan acara budaya dan keagamaan," kata pendiri PPME, KH Muzayyin, seperti dilansir Ahlul Bayt News Agency pada 28 Maret 2017.
Baca juga: Oops, Suara Adegan Film Porno Terdengar dari TOA Masjid di Turki
Gedung itu dibeli beberapa bulan lalu dengan pendanaan yang dihimpun dari sedekah para anggota, simpatisan, dan donatur utama dari Indonesia, H Anif.
Adapun Masjid Al-Ikhlas telah diresmikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada Selasa, 28 Maret, di sela-sela kunjungannya ke negara itu.
Lukman berada di Belanda untuk membuka dan memberi ceramah dalam konferensi internasional Rethinking Indonesia’s Islam Nusantara di kampus Vrije Universiteit Amsterdam, yang diselenggarakan Nahdlatul Ulama (NU) Belanda.
Dalam peresmian tersebut, turut hadir Duta Besar Indonesia untuk Belanda, I Gusti Wesaka Puja; Duta Besar Indonesia untuk Lebanon, Ahmad Chozin Chumaidy; Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel; Duta Besar Indonesia untuk Aljazair, Safira Machrusah; dan Duta Besar Indonesia untuk Azerbaijan, Husnan Fananie Bey.
ABNA24 | PPME AL-IKHLAS.NL | YON DEMA