TEMPO.CO, Mobile - Sekitar 20 aktivis hak sipil Afrika Amerika menduduki kantor calon Jaksa Agung Amerika Serikat pilihan Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump.
Seperti dilansir CNN, Rabu, 4 Januari 2017, anggota Asosiasi Nasional untuk Warga Kulit Berwarna (NAACP) bersumpah tidak akan meninggalkan kantor senator Alabama Jeff Sessions di Mobile, Alabama, hingga pria 70 tahun itu mundur sebagai kandidat utama Jaksa Agung pilihan Trump.
Penunjukan Sessions sebagai Jaksa Agung menuai protes keras dari warga kulit hitam Amerika karena ia dikenal diskriminatif dan antiimigrasi. “Kami mendesak Donald Trump menarik pencalonan Sessions,” kata Presiden NAACP Cornell William Brooks dari kantor sang senator pada Selasa petang, 3 Januari 2017, waktu setempat.
“Calon ini gagal mengakui realitas penindasan pemilih kulit hitam dan membesar-besarkan mitos kecurangan pemilu.”
Brooks mengunggah foto sejumlah demonstran yang mengenakan setelan jas menduduki kantor senator di Mobile lewat akun Twitter-nya.
Juru bicara Sessions mengkritik aksi para aktivis. “Jeff Sessions mendedikasikan kariernya untuk menegakkan aturan hukum, memastikan keamanan publik, dan mendakwa korupsi pemerintah,” ujar Sarah Isgur Flores, juru bicara Sessions, dalam pernyataan resmi.
“Banyak tokoh Afrika-Amerika yang mengenalnya menyambut baik penunjukan Sessions sebagai calon Jaksa Agung.”
Trump menunjuk Sessions sebagai calon Jaksa Agung pada November lalu untuk memimpin Kementerian Hukum dan FBI. Ia pernah menjabat jaksa Alabama dan pada 1986 ditolak menjadi hakim agung. Penolakan parlemen atas penunjukannya oleh Presiden Ronald Reagan saat itu karena Sessions melontarkan sejumlah pernyataan rasis terhadap warga kulit hitam.
REUTERS | CNN | SITA PLANASARI AQUADINI
Baca:
Ucapkan Selamat Tahun Baru, Donald Trump Dirisak Netizen
Donald Trump: AS Harus Perkuat Persenjataan Nuklirnya