TEMPO.CO, Beijing - Iklan komersial produk detergen pencuci pakaian di Cina telah menuai banyak kritik dari netizen di negara-negara Barat. Iklan detergen Qiaobi dituding rasis.
Berawal dari tayangan iklan detergen yang menayangkan seorang pria berkulit hitam memasukkan barang miliknya yang akan dicuci di mesin cuci.
Pria itu bersiul dan mengedipkan mata ke arah seorang perempuan Cina yang menyapanya di dekat mesin cuci. Perempuan itu kemudian memasukkan kotak detergen ke mulut pria itu dan mendorong kepalanya masuk ke mesin cuci.
Menunggu hasilnya, perempuan itu duduk di atas penutup mesin cuci. Beberapa saat kemudian muncul pria Asia dengan pakaian bersih. Perempuan itu tersenyum. Pria berkulit hitam telah bersalin kulit jadi kulit Asia.
"Ini benar-benar rasis. Ini juga pengingat bahwa sikap terhadap ras dan warna kulit di Cina bisa jadi sangat buruk," ujar Voc.com, seperti dikutip dari Channel News Asia, 29 Mei 2016.
Juru bicara pembuat iklan komersial menolak tudingan iklan detergen itu rasis. "Kami hanya mempromosikan produk dan kami tidak pernah berpikir tentang isu rasis," kata juru bicara perusahaan kosmetik Leishang yang memproduksi detergen itu.
Malah media asing dinilai terlalu sensitif terhadap isu itu.
Iklan ini telah memprovokasi munculnya amarah di sejumlah situs berita di Amerika Serikat. Sekitar 2.000 komentar bermunculan di media sosial begitu video tentang iklan itu muncul di situs populer Youku. Sedangkan di Cina, masalah munculnya iklan rasis itu hanya mendapat perhatian kecil.
CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA