TEMPO.CO, Mekah – Imam dan khatib Masjidil Haram, Sheikh Saleh Al-Thalib, meminta agar tragedi di Mina, Kamis, 24 September 2015, tak dimanfaatkan untuk kepentingan politik.
"Kerajaan mengerahkan segala upaya untuk melayani jemaah haji dan umrah selama beberapa dekade," kata Al-Thalib, Jumat, 25 September 2015. "Tidak bisa diterima untuk mengabaikan semua upaya Kerajaan Arab Saudi memperbaiki infrastruktur di Kota Suci."
Baca juga:
TRAGEDI MINA: 4 Anaknya Tewas, Begini Reaksi Lelaki Ini
Pernyataan ini menanggapi kecaman keras Iran, musuh bebuyutan Arab Saudi, pasca-musibah Mina, yang menyebabkan 719 anggota jemaah dari berbagai negara meninggal. Kecaman Iran disampaikan Pemimpin Tertinggi Ayatullah Ali Khamanei. "Pemerintah Saudi harus bertanggung jawab. Kita tidak boleh mengabaikan kasus salah urus dan perilaku yang tidak pantas penyebab bencana," kata Khamenei.
Setidaknya ada 131 anggota jemaah Iran yang meninggal dalam tragedi Mina. Namun sikap keras Teheran ini lebih dikaitkan karena rivalitas antara Iran yang Syiah dan Saudi yang Sunni. Dalam konflik Suriah, Saudi membantu kelompok pemberontak yang melawan Bashar Al-Assad dukungan Iran. Saudi juga memimpin koalisi di Yaman untuk menghadapi pemberontak Houthi yang Syiah.