Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Surat dari Kathmandu kepada Tempo(2): Bumi Runtuh Kami Rapuh

image-gnews
Seorang wanita membawa barang miliknya yang masih dapat digunakan dari reruntuhan tempat tinggalnya di Bhaktapur, Nepal, 27 April 2015. REUTERS
Seorang wanita membawa barang miliknya yang masih dapat digunakan dari reruntuhan tempat tinggalnya di Bhaktapur, Nepal, 27 April 2015. REUTERS
Iklan

TEMPO.COJakarta - Gempa berkekuatan 7,9 Skala Richter di Nepal pada Sabtu, 25 April 2015 pukul 11.56 seperti mimpi buruk. Penduduk kaget, panik, dan ketakutan merasakan guncangan hebat pada siang bolong itu. Megharaj Adhikari meneteskan air mata menyaksikan negerinya luluh lantak hanya dalam waktu singkat.

Tempo yang menghubungi Megharaj via Facebook menerima penjelasan tentang apa yang terjadi di negaranya pada Sabtu malam itu. Megharaj mengirimkan surat berjudul “Gempa Mematikan di Kathmandu dan Konfigurasinya” ke Tempo. Dalam surat itu, Megharaj menuturkan pengalamannya menghadapi bencana dahsyat yang merenggut ribuan orang itu. Berikut ini bagian kedua surat Megharaj, pengajar di Universitas Thribhuvan, Kathmandu, Nepal, itu.

Kabar buruk kedua adalah kehancuran lapangan Bashantapur Durbar yang membuat saya benar-benar menangis karena makalah saya dulu mengenai lapangan Durbar. Makalah saya itu bertajuk “Bashantapur Vicinity: Configuration of Space, Time and Modern Sensibility. “Bagaimana mungkin ini sebuah kebetulan?, tanya guru saya Profesor Subedi. Saya tidak dapat menjawab pertanyaannya. Saya hanya diam karena itu lahan penelitian favorit saya mengenai ruang heterotopik, ruang yang menandai transisi abad pertengahan ke abad modern Nepal. 

Ini sebuah peralihan dinamis yang dilakukan pada tahun 1768-1769 dengan penaklukan Nepali Shah terhadap lembah Kathmandu dan perebutan kekuasaan secara politik untuk menguasai lembah Kathmandu dari dinasti etnis Malla. Guru saya Dr Rijal berusaha menelepon istrinya ketika kabar ketiga datang, menyebut tujuh bangunan bertingkat di Kapan, di sudut utara Kathmandu, rubuh dan menewaskan lebih dari 80 orang di tempat itu. Satu hal yang dapat kami lakukan hanya menatap langit dan dewa. Teror gempa sekuat lebih dari 4,5 Skala Richter terus berlanjut mengaduk¬aduk kami. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saudara saya seorang musikus Salil, yang tadi mempresentasikan makalahnya bertajuk “Nepali Folk Musicand its Fusion” mengeluarkan iPadnya dan mulai merekam orang-orang yang panik. Mengerikan, kami tetap duduk di tanah. Ucapan orang-orang tentang bumi runtuh membuat kami semakin rapuh. Namun apa lagi yang diharapkan kecuali duduk di tanah dan menunggu? Bukan aman jika pulang ke rumah, tapi malah lebih berbahaya, sementara tempat terbuka bukan tempat yang diinginkan. Listrik padam dan telepon seluler kehabisan baterai.

Satu hal melegakan yang kami temukan adalah ketika peralatan eksternal (data card) menghubungkan kami ke Internet dan jadi tahu lebih banyak tentang situasi di luar kota. Mungkin saya orang pertama ketika Facebook mengirimkan aplikasi bertanda “safe” dengan memuat pesan “ Nepal Earthquake Facebook check.” Saat saya menulis kisah ini, notifikasi sudah menunjukkan 826 orang selamat di daftar saya. Jadi saya yakin hampir semua teman saya di Kathmandu selamat.

MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

15 jam lalu

Tembok bangunan rumah roboh akibat gempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.


Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

19 jam lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.


Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.


Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

1 hari lalu

Tembok bangunan rumah roboh akibat gempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.


Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

1 hari lalu

Rakit bambu mengantar wisatawan menuju Candi Cangkuang, Garut, Jabar, 27 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.


BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

1 hari lalu

Rumah yang rusak akibat Gempa Garut. Dok. Humas BNPB
BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.


Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

2 hari lalu

Warga menjemur pakaian di atap tembok bangunan yang roboh pascagempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 , April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6.5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.


Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

3 hari lalu

Rekaman seismograf Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, yang merekam gempa M6,2 yang berpusat di laut selatan Jawa Barat pada Kamis malam, 27 April 2024. Pusat gempa berada 156 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut. FOTO/Badan Geologi.
Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.


Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

3 hari lalu

Petugas kepolisian melakukan pemantauan dan imbauan di kawasan wisata Pantai Santolo, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pascaguncangan gempa M6,2 pada Sabtu malam 27 April 2024. ANTARA/HO-Satpolairud Polres Garut
Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Sedikitnya empat orang luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Sabtu malam ini.


Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

4 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.