TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden Prancis Francois Hollande dan Perdana Menteri Kanada Stephen Harper untuk membahas kondisi terkini di Ukraina. Ketiga pemimpin negara ini menyatakan keprihatinan tentang intervensi militer Rusia di Ukraina, kata pernyataan Gedung Putih.
"Para pemimpin negara itu sepakat bahwa kedaulatan Ukraina dan integritas teritorialnya harus dihormati," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan resmi tentang dua panggilan telepon terpisah, menurut kantor berita Reuters.
Menanggapi kekhawatiran AS, Rusia mengatakan mereka memiliki hak untuk "melindungi kepentingan mereka dan populasi berbahasa Rusia " di Ukraina. Penegasan itu disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Obama dalam pembicaraan telepon keduanya pada Sabtu.
Dalam pembicaraan itu, Putin mengatakan kepada Obama bahwa ada ancaman nyata yang membebani kehidupan dan kesehatan warga Rusia di Ukraina, menurut pernyataan Kremlin. Ia menuduh pemerintah baru di Kiev mendukung "tindakan kriminal oleh kelompok ultranasionalis."
Menurut laporan Associated Press di Crimea, konvoi ratusan kendaraan yang membawa pasukan Rusia bergerak menuju ibu kota Simferopol. Pasukan Rusia mengambil alih pos-pos strategis di wilayah di semenanjung Laut Hitam itu pada Sabtu. Sejauh ini, pasukan pemerintah Ukraina tak bereaksi.
Sementara itu, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyerukan pembicaraan pada hari Minggu atas krisis ini. Pimpinan NATO, Anders Fogh Rasmussen, mengatakan di Twitter bahwa ia memanggil wakil NATO dari 28 negara anggotanya untuk pembicaraan darurat di Brussels. Agenda pertemuan hanya satu, yaitu membahas apa yang disebutnya "situasi yang suram di Ukraina."
"Ada kebutuhan mendesak untuk meredakan eskalasi di Crimea," tulis Rasmussen. "Rusia harus menghormati kedaulatan Ukraina, integritas, dan batas wilayah , termasuk yang berkaitan dengan pergerakan pasukan Rusia di Ukraina."
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski menulis di Twitter ia telah meminta pertemuan darurat tingkat menteri NATO pekan depan di Ukraina. Presiden Polandia Bronislaw Komorowski mengatakan sebelumnya negaranya "bisa merasa terancam oleh potensi intervensi militer Rusia" di negara tetangganya, Ukraina.
REUTERS | TRIP B