Banyak orang masih tidak punya air minum selama lima hari setelah banjir melanda. Sejumlah wilayah di Paiporta, yang berpenduduk 30.000 jiwa, masih tersumbat oleh tumpukan sampah, banyak mobil hancur total dan lumpur.
Kemarahan penanganan bencana terjadi saat pejabat daerah terlambat memperingatkan tentang bencana. Banjir mulai memenuhi Paiporta dengan gelombang yang menghancurkan.
Penduduk makin marah karena pejabat tidak mampu menanggapi dengan cepat setelah kejadian. Sebagian besar pembersihan lumpur akibat banjir dilakukan oleh penduduk dan ribuan relawan. “Kami telah kehilangan segalanya!” teriak seseorang.
Teriakan-teriakan itu termasuk tuntutan untuk Mazón, yang pemerintahannya bertanggung jawab atas perlindungan sipil. "Di mana Pedro Sánchez?" kata penduduk korban banjir kepada pemerintah.
Felipe bersikeras mencoba berdialog dengan orang-orang saat ia mencoba melanjutkan kunjungannya. Ia berbicara kepada beberapa orang, menepuk punggung dua pemuda yang kejam dan berpelukan sebentar, dengan noda lumpur di mantel hujan hitamnya.
Menurut seorang jurnalis penyiaran Spanyol RTVE di dekat Felipe, seorang wanita menangis dan mengatakan kepadanya bahwa ia tidak punya makanan dan popok.
Setelah sekitar setengah jam ketegangan, para raja masuk ke mobil dinas dan pergi dengan pengawalan polisi berkuda. Seorang wanita memukul mobil dinas dengan payung, dan yang lain menendangnya sebelum mobil melaju kencang.
AL ARABIYA
Pilihan editor: Israel Gempur Lebanon dan Gaza saat Netanyahu Kunjungi Perbatasan Utara