TEMPO.CO , Jakarta - Korea Utara menerjunkan elit militer sekaligus pembantu dekat pemimpin Kim Jong Un dalam perang Rusia di Ukraina. Jenderal bernama Kim Yong Bok telah tiba di Rusia untuk mengawasi pasukan Korea Utara di sana.
Pasukan Korea Utara, yang menurut laporan terbaru sedang dimobilisasi di dekat garis depan di Ukraina, akan diawasi oleh Kim Yong Bok, wakil kepala Staf Umum Tentara Rakyat Korea, menurut laporan Kyodo News Jepang yang mengutip sumber militer Ukraina. Kyodo News mengatakan memperoleh daftar perwira militer yang bertanggung jawab atas pasukan Korea Utara yang baru-baru ini dikirim ke Rusia. Kim Yong Bok berada di posisi teratas.
Meskipun tidak diketahui secara pasti kapan Kim Yong Bok tiba di Rusia, dipastikan ia ada di sana pada Kamis lalu, menurut Kyodo. Ukraina mengatakan pekan lalu bahwa sekitar 12.000 tentara Korea Utara, termasuk 500 perwira dan tiga jenderal, berada di Rusia untuk menjalani pelatihan.
Presiden Rusia Vladimir Putin menolak untuk membantah atau mengonfirmasi bahwa Korea Utara telah mengirim pasukan untuk membantu tentaranya. Putin menambahkan bahwa Rusia dan Korea Utara sendiri yang akan memutuskan bagaimana menerapkan pakta yang mereka buat pada bulan Juni yang mencakup klausul pertahanan bersama untuk saling membantu jika terjadi agresi eksternal.
Kedatangan Korea Utara telah menimbulkan kekhawatiran di Ukraina serta sekutu Barat dan Korea Selatan. Keterlibatan tentara Korea Utara ini dipandang sebagai eskalasi berbahaya dalam perang Ukraina.
Karir Kim Yong Bok telah menanjak selama setahun terakhir. Ia adalah wakil kepala angkatan darat yang ikut dalam rombongan Kim Jong Un ke pangkalan pelatihan operasional utama di Korea Utara bagian barat pada bulan Maret.
Kim Yong Bok mendampingi Kim Jong Un ke daerah yang dilanda banjir di provinsi Pyongan Utara, sebagaimana dilaporkan di media pemerintah pada tanggal 30 September. Ia juga hadir dalam latihan tembakan artileri langsung oleh lulusan akademi militer.
Berita kedatangan Kim Yong Bok di Rusia muncul di tengah laporan media bahwa pasukan Korea Utara sedang dimobilisasi di dekat garis depan di Ukraina. Pekan ini pertempuran pasukan Korea Utara dengan Ukraina diperkirakan akan dimulai.
Badan intelijen militer Ukraina mengatakan pada hari Minggu bahwa Rusia mengangkut tentara Korea Utara ke garis depan dengan truk berplat sipil. Polisi Rusia pada hari Minggu menghentikan sebuah truk Kamaz dengan pelat nomor sipil di jalan raya Kursk-Voronezh, kata badan intelijen tersebut. Kendaraan itu dilaporkan membawa personel militer Korea Utara, tetapi pengemudinya tidak membawa perintah tempur yang terdokumentasi.
Amerika Serikat mengatakan Korea Utara telah mengirim 3.000 tentara ke Rusia untuk membantu perang di Ukraina. AS pertama kali mengklaim mereka memiliki bukti tentang keterlibatan Korea Utara dalam perang Rusia Ukraina.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, saat berbicara di Roma, mengatakan kehadiran tentara Korea Utara di Ukraina seperti yang dimaksudkan oleh Kyiv adalah sangat serius. Namun ia mengatakan masih harus dilihat apa yang akan dilakukan di sana. “Ada bukti bahwa pasukan Korea Utara berada di Rusia,” kata Austin kepada wartawan.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan pada Rabu, 23 Oktober 2024 bahwa Amerika Serikat meyakini setidaknya 3.000 tentara Korea Utara sedang menjalani pelatihan di tiga pangkalan militer di Rusia timur. AS memastikan tentara Korea Utara diangkut dengan kapal pada awal hingga pertengahan Oktober dari wilayah Wonsan Korea Utara ke kota Vladivostok di Rusia timur. Dari sana mereka lalu dibawa ke tiga lokasi pelatihan militer di Rusia timur.
RFA I REUTERS