2 Oktober - Rudal Iran menyerang Israel
Iran mengatakan telah menembakkan sekitar 180 rudal balistik sebagai tanggapan atas pembunuhan Israel terhadap para pemimpin Hamas, Hizbullah, dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Mereka mengklaim telah menggunakan rudal hipersonik terhadap Israel untuk pertama kalinya - sebuah klaim yang tidak dapat diverifikasi secara independen oleh Al Jazeera.
Para pejabat Israel memperingatkan akan melakukan pembalasan.
Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa ia tidak akan mendukung Israel menyerang situs nuklir atau fasilitas minyak Iran.
Opsi strategis yang tersisa dan signifikan bagi Israel untuk ditargetkan? Situs militer, yang diklaim Israel telah diserang pada 26 Oktober.
Bagaimana konflik ini bisa meningkat hingga ke tingkat ini?
"Washington dan proksi-prokasinya melindungi Israel dari pertanggungjawaban apa pun sembari memastikan Netanyahu dapat terus melakukan genosida di Gaza dan kekerasan kolonial di seluruh wilayah serta menghadapi siapa pun yang mencoba melakukan intervensi," kata Denijal Jegic, asisten profesor di Universitas Amerika Lebanon di Beirut, kepada Al Jazeera.
Komunitas internasional telah gagal total dalam mengintervensi genosida di Gaza, terutama karena hegemoni Amerika Serikat dan ketidakseimbangan kekuatan di lembaga-lembaga PBB, tambahnya.
"Rezim Israel telah menegaskan bahwa mereka tidak memiliki garis merah ... [rezim] terus meningkat karena mereka bisa," kata Jegic.
AL JAZEERA
Pilihan Editor: Israel Dituding Gunakan Wilayah Udara Irak untuk Serang Iran