TEMPO.CO, Jakarta - Selama setahun terakhir, eskalasi telah meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya perang di Timur Tengah. Kekhawatiran akan terjadinya perang regional semakin meningkat setelah Israel menyerang Iran dengan gelombang rudal pada Sabtu pagi, 26 Oktober 2024, dan mengklaim bahwa rudal-rudal tersebut telah menghantam situs-situs militer.
Iran belum memberikan konfirmasi, meskipun para pejabat di Teheran mengatakan bahwa sistem pertahanan udara telah mencegat beberapa rudal yang masuk.
Serangan Israel diperkirakan sebagai tanggapan atas rudal yang diluncurkan ke Israel oleh Iran pada 2 Oktober.
Berikut ini adalah lini masa dari momen-momen penting yang menyebabkan eskalasi terbaru dalam konflik antara Israel dan negara-negara tetangganya:
8 Oktober 2023 - Hizbullah dan Israel mulai saling tembak
Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon, mulai saling tembak di perbatasan Lebanon-Israel satu hari setelah serangan yang dipimpin Hamas di Israel selatan, di mana 1.139 orang terbunuh dan lebih dari 200 orang ditawan, dan Israel melancarkan pembalasan di Jalur Gaza yang terkepung dan telah berlangsung selama hampir satu tahun.
Perang di Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 41.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Pada 8 Oktober, Hizbullah mengatakan bahwa mereka meluncurkan roket-roket berpeluru kendali dan artileri ke tiga pos militer di Shebaa Farms, sebuah wilayah perbatasan, "sebagai bentuk solidaritas" terhadap warga Palestina.
Peternakan Shebaa, yang diklaim oleh Lebanon, direbut oleh Israel selama Perang Enam Hari 1967.
Militer Israel mengatakan bahwa mereka menembakkan artileri ke wilayah Lebanon dari mana tembakan mortir lintas batas diluncurkan.
Tembakan lintas batas terus berlanjut hampir setiap hari sejak saat itu. Hizbullah, yang dibentuk pada 1982 untuk melawan invasi dan pendudukan Israel di Lebanon selatan, mengatakan bahwa mereka akan berhenti menyerang Israel begitu serangan Israel ke Gaza berhenti.
Dari 7 Oktober 2023 hingga 6 September 2024, dari 7.845 serangan yang dipertukarkan antara kedua pasukan, sekitar 82 persennya dilakukan oleh pasukan Israel, menurut Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata (Armed Conflict Location and Event Data - ACLED). Setidaknya 646 orang di Lebanon terbunuh dalam periode tersebut dalam serangan Israel.
Hizbullah dan kelompok-kelompok bersenjata lainnya bertanggung jawab atas 1.768 serangan yang menewaskan sedikitnya 32 warga Israel.