Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sistem Pertahanan Udara Israel Kebobolan Lagi, Rumah Netanyahu Dihantam Drone

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Drone dari Lebanon terlihat membuntuti helikopter Israel sebelum meledak tepat sasaran di Kaisarea, 19 Oktober 2024. Foto : Media Sosial
Drone dari Lebanon terlihat membuntuti helikopter Israel sebelum meledak tepat sasaran di Kaisarea, 19 Oktober 2024. Foto : Media Sosial
Iklan

Kegagalan Besar dalam Operasi Pencegatan

Media Israel melaporkan kegagalan besar dalam sebuah operasi pencegatan, ketika sebuah drone yang menyusup terbang tepat di samping helikopter militer yang sedang mencarinya di pinggiran Haifa yang diduduki.

Tiga drone meluncur dari Lebanon ke Haifa, dan hanya dua yang terdeteksi dan dicegat, menurut militer Israel. Namun, drone ketiga tepat menghantam sebuah bangunan di Caesarea, yang kemudian dikonfirmasi sebagai kediaman Netanyahu. Para saksi mata menegaskan bahwa ledakan itu sangat besar.

Drone tersebut terbang sekitar 70 kilometer dari Lebanon dan langsung menghantam sebuah bangunan di Caesarea, dengan pecahan-pecahan peluru yang mencapai bangunan di sebelahnya, menurut Yedioth Ahronoth.

Sirene berbunyi di pangkalan militer di pemukiman Glilot di Tel Aviv utara setelah drone itu memasuki wilayah udara yang diduduki. Namun, untuk pertama kalinya, sirene berbunyi di Tel Aviv tanpa diaktifkan di aplikasi seluler front internal. Dengan demikian, para pemukim tidak diberitahu tentang perintah evakuasi.

Tentara pendudukan Israel juga mengatakan bahwa pesawat tak berawak itu terus melayang di atas kepala selama satu jam sebelum menghantam gedung, menggambarkan peristiwa itu sebagai "pagi yang berat."

Kritik Media Israel

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengamat militer Israel dan media mulai mengkritik sistem pertahanan udara yang gagal mencegat drone Hizbullah dan mencegahnya mencapai target.

Media Israel melaporkan bahwa tentara pendudukan Israel membuka investigasi atas kegagalan sistem pertahanan udara dalam mencegat pesawat tanpa awak yang menargetkan kediaman Netanyahu, serta kegagalan mengaktifkan sirene.

Mengomentari insiden tersebut, Itay Blumental, koresponden urusan militer untuk Kan Channel Israel, mengatakan bahwa "Hizbullah sedang mengembangkan metodenya untuk meluncurkan beberapa drone secara bersamaan untuk menyulitkan sistem pertahanan untuk mencegatnya."

Koresponden tersebut menjelaskan bahwa "drone tersebut mampu melintasi jarak 70 km dari Lebanon dan menghantam sebuah bangunan di Caesarea" yang sesekali didiami Netanyahu, yang "mengkhawatirkan karena drone tersebut menempuh jarak yang relatif jauh dan menghantam bangunan tersebut secara langsung."

Radio Angkatan Darat Israel mengutip sebuah sumber militer yang mengatakan bahwa dinas keamanan sedang "menyelidiki celah keamanan yang memungkinkan sebuah drone mencapai kediaman Netanyahu di Caesarea," sebuah insiden yang dianggap sebagai "kegagalan keamanan yang sangat mencolok."

Status siaga dinaikkan "untuk semua simbol otoritas di Israel setelah kediaman Netanyahu menjadi target sebuah pesawat tak berawak dari Lebanon," seperti yang dikonfirmasi oleh surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth.

Sementara itu, Maariv menyesalkan kejadian ini merupakan insiden ketiga dalam waktu sekitar satu minggu di mana sebuah drone yang datang dari Lebanon mampu menjangkau jauh ke dalam wilayah "Israel".

Mengomentari penargetan kediaman Netanyahu, Kan melaporkan bahwa Hizbullah sedang mengembangkan metodenya untuk meluncurkan beberapa drone secara bersamaan untuk menyulitkan sistem pertahanan udara mencegatnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Prediksi Akademisi soal Perang Gaza dan Lebanon

6 jam lalu

Seorang anak Palestina berdiri di atas reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan militer Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan pada 7 Oktober 2024. Puing-puing itu 14 kali lipat yang terkumpul di Gaza antara tahun 2008 dan dimulainya perang setahun yang lalu. REUTERS/Mohammed Salem
Begini Prediksi Akademisi soal Perang Gaza dan Lebanon

Dosen Hubungan Internasional Universitas Andalas sebut Perang Gaza dan Lebanon kemungkinan akan lebih besar lagi.


Korea Utara mengancam akan Serang Korea Selatan

11 jam lalu

Kendaraan udara otonomos EHang 216, yang diproduksi oleh perusahaan Ehang China, terbang di atas Taman Yeouido Hangang di Seoul, Korea Selatan, pada 11 November 2020. Pemerintah Metropolitan Seoul bersama dengan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan menggelar demonstrasi terbang drone pengiriman dan kendaraan udara otonomos, atau taksi drone, di Seoul pada Rabu (11/11). (Xinhua/Wang Jingqiang)
Korea Utara mengancam akan Serang Korea Selatan

Korea Utara marah menemukan pecahan drone di wilayahnya yang diduga milik Korea Selatan.


Pembunuhan Yahya Sinwar Tak Akhiri Perang Gaza

16 jam lalu

Yahya Sinwar, pemimpin baru hamas di Jalur Gaza. dw.com
Pembunuhan Yahya Sinwar Tak Akhiri Perang Gaza

Pembunuhan pada Yahya Sinwar telah menjadi kemenangan bagi Israel, namun tetap saja bagi Tel Aviv itu belum cukup.


Kronologi dan Fakta-fakta Pembunuhan Yahya Sinwar

18 jam lalu

Seorang pria yang menurut tentara Israel adalah pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, terlihat di Tal Al-Sultan, dalam tangkapan layar dari video selebaran yang diperoleh pada 17 Oktober 2024. Pasukan Pertahanan Israel/Handout via REUTERS
Kronologi dan Fakta-fakta Pembunuhan Yahya Sinwar

Pembunuhan Yahya Sinwar bukan hasil operasi militer atau pembunuhan yang ditargetkan.


Enam Calon Pemimpin Hamas Pengganti Yahya Sinwar, Siapa Saja?

19 jam lalu

Yahya Sinwar. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Enam Calon Pemimpin Hamas Pengganti Yahya Sinwar, Siapa Saja?

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar tewas dalam serangan Israel. Siapa saja yang berpotensi menggantikannya?


Ini Pengumuman Lengkap Hamas tentang Gugurnya Yahya Sinwar

19 jam lalu

Ketua Hamas Gaza Yahya Al-Sinwar berbicara kepada media, di Kota Gaza 28 Oktober 2019.[REUTERS/Mohammed Salem]
Ini Pengumuman Lengkap Hamas tentang Gugurnya Yahya Sinwar

Hamas telah mengumumkan kematian Yahya Sinwar lewat aplikasi percakapan Telegram.


Top 3 Dunia: Yahya Sinwar Melawan hingga Napas Terakhir, PP Muhammadiyah Berduka

20 jam lalu

Seorang pria yang menurut tentara Israel adalah pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, terlihat di Tal Al-Sultan, dalam tangkapan layar dari video selebaran yang diperoleh pada 17 Oktober 2024. Pasukan Pertahanan Israel/Handout via REUTERS
Top 3 Dunia: Yahya Sinwar Melawan hingga Napas Terakhir, PP Muhammadiyah Berduka

Top 3 dunia adalah kematian Yahya Sinwar pemimpin Hamas, PP Muhammadiyah ikut berduka hingga alasan Arab tak melawan Israel.


Reaksi Warga Gaza tentang Yahya Sinwar: 'Beginilah Cara Seorang Pahlawan Mati'

1 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa pro-Palestina mengangkat potret pemimpin Hamas Yahya Sinwar di luar acara kampanye untuk calon presiden Demokrat dan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris di New York City, Amerika Serikat, 14 Agustus 2024. REUTERS/DAVID 'DEE' DELGADO
Reaksi Warga Gaza tentang Yahya Sinwar: 'Beginilah Cara Seorang Pahlawan Mati'

Israel mencoba menurunkan moral warga Palestina dengan mengedarkan video kematian Yahya Sinwar, yang terjadi malah sebaliknya.


Iran Sebut Yahya Sinwar Martir, Semangat Perlawanannya Tak Padam

1 hari lalu

Israel mengklaim telah menewaskan Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dalam sebuah serangan di Gaza, 17 Oktober 2024. Israel tengah mengautopsi tiga jenazah yang salah satu di antaranya memiliki kemiripan dengan pemimpin Hamas tersebut. REUTERS
Iran Sebut Yahya Sinwar Martir, Semangat Perlawanannya Tak Padam

Yahya Sinwar dikenang oleh Iran sebagai martir. Visinya untuk membebaskan Palestina akan terus dilanjutkan.


Hamas Umumkan Yahya Sinwar Gugur dalam Serangan Israel

1 hari lalu

Yahya Sinwar menjadi anggota Hamas segera setelah didirikan pada tahun 1980-an, mengadopsi ideologi Islamis radikal kelompok tersebut, yang berusaha mendirikan negara Islam di Palestina yang bersejarah dan menentang keberadaan Israel. REUTERS
Hamas Umumkan Yahya Sinwar Gugur dalam Serangan Israel

Hamas mengumumkan kematian pemimpinnya Yahya Sinwar, namun kelompok ini tak akan lenyap.