TEMPO.CO, Jakarta -Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Kao Kim Hourn mengumumkan hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-44 dan ke-45 ASEAN yang digelar pada 9-11 Oktober 2024 di Laos.
Kao mengatakan pertemuan itu telah membuahkan berbagai keputusan penting yang tertuang dalam pengesahan 91 dokumen resmi.
Baca juga:
"Ada 91 dokumen hasil yang diadopsi, dicatat, dan diterbitkan selama pertemuan puncak tersebut," kata Kao saat menggelar konferensi pers di kantor ASEAN, Jakarta Selatan, Selasa, 15 Oktober 2024.
Kao menuturkan bahwa dokumen-dokumen itu merupakan bukti nyata dari kerja sama yang terjalin antaranggota ASEAN dan negara-negara mitra selama ini. Dia menyebut jumlah dokumen itu juga menunjukkan adanya bukti diskusi dan negosiasi yang terjadi di dalam organisasi yang dia pimpin.
"Saya yakin banyak kolega, perwakilan tetap, dan duta besar kami yang menghabiskan banyak waktu berdiskusi di berbagai pertemuan untuk menghasilkan dokumen-dokumen ini," ujarnya.
Kao mengungkap bahwa para pemimpin negara anggota ASEAN telah melakukan diskusi yang mendalam dan jujur saat mereka menilai kemajuan pembangunan ASEAN. Pimpinan negara-negara ASEAN itu mengkaji isu-isu yang ada dalam kawasan Asia Tenggara.
Lebih lanjut, Kao menyebut KTT ASEAN yang digelar itu tak hanya mempertemukan negara-negara anggota ASEAN, namun juga menjadi jembatan komunitas bagi negara mitra lainnya.
"Di samping pertemuan-pertemuan utama, ada banyak rangkaian, ada banyak pertemuan bilateral yang berlangsung," tuturnya.
Kao menilai rangkaian pertemuan tersebut juga menunjukkan posisi ASEAN di pusat diplomasi regional dengan dukungan kuat dari mitra-mitra ASEAN. Dia menyebut ada banyak pertemuan yang berlangsung dalam waktu KTT yang singkat itu.
"Dapat katakan bahwa kami telah menyelenggarakan 102 pertemuan bilateral. Sekali lagi, inilah yang saya sebut sebagai kerja diplomasi bilateral," ucapnya.
Kao juga mengungkap bahwa ASEAN juga mengadakan sejumlah pertemuan bilateral dengan sejumlah pihak, seperti Sekretaris Jenderal Sekretariat The Shanghai Cooperation Organisation (SCO), Bank Dunia, dan The Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
Pilihan Editor: ASEAN Dorong Kesepakatan soal Laut Cina Selatan dan Penghentian Kekerasan di Myanmar