Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan terus menyerang Hizbullah tanpa ampun, di mana pun di Lebanon termasuk Beirut.
Di perbatasan Masnaa dengan Suriah, pasangan Jalal Ferhat dan Amal Tefayeli beserta kelima anak mereka termasuk di antara mereka yang menurunkan barang-barang mereka dari bus, berharap untuk meninggalkan Lebanon. "Ada serangan di lingkungan kami dan terjadi kerusakan, dan mereka (pasukan Israel) menyerang dekat rumah saya," kata Ferhat, 40 tahun, dari Baalbek, basis Hezbollah di Lebanon timur. "Saya punya anak, Anda tidak bisa tinggal diam di tempat Anda."
Di Israel bagian tengah, warga bergegas ke tempat perlindungan saat sirene berbunyi. Militer mengatakan tiga proyektil yang melintas dari Lebanon telah dicegat. Tidak ada korban luka akibat peristiwa tersebut.
Militer Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan sekitar 115 proyektil yang ditembakkan oleh Hizbullah melintasi Lebanon ke Israel pada hari Senin.
Konflik antara Israel dan Hizbullah kembali terjadi setahun lalu ketika kelompok militan itu mulai menembakkan roket ke Israel untuk mendukung militan Palestina Hamas pada awal perang Gaza . Konflik ini meningkat tajam dalam beberapa minggu terakhir.
Serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 2.309 orang di Lebanon selama tahun lalu, menurut pemerintah Lebanon. Sebagian besar telah tewas sejak akhir September ketika Israel memperluas operasi militernya. Jumlah korban tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan.
AL ARABIYA | REUTERS
Pilihan editor: Palestina Memuji Seruan Spanyol untuk Hentikan Ekspor Senjata ke Israel