TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pembuat pesawat terbang asal Amerika Serikat, Boeing, mengumumkan rencana PHK pada sekitar 10 persen jumlah karyawannya dalam beberapa bulan ke depan. Pasalnya, Boeing terus-menerus mengalami kerugian dan adanya aksi mogok kerja telah berdampak pada produksi penjualan pesawat-pesawat terbang.
PHK akan dilakukan dijajaran pejabat eksekutif dan manajer serta karyawan biasa. Perihal rencana PHK ini sudah dibagikan oleh CEO Boeing yang baru Kelly Ortberg pada Jumat, 11 Oktober 2024, lewat memo yang dibagikan pada karyawan. Boeing saat ini total memiliki sekitar 170 ribu pegawai yang tersebar di berbagai belahan dunia.
“Bisnis kami sedang dalam posisi sulit dan sulit untuk melebih-lebihkan tantangan yang kami hadapi bersama,” kata Ortberg, yang baru menjadi CEO Boeing dua bulan lalu.
Sebulan setelah Ortberg menduduki jabatan CEO, 33 ribu karyawan Boeing melakukan aksi mogok kerja selama satu jam. Dia menyebut, PHK ini adalah keputusan berat yang ditujukan untuk perubahan struktural guna memastikan kemampuan perusahaan tetap kompetitif dan bisa mengeksekusi kustomer yang baru dalam jangka panjang.
“Kami menyusun ulang sumber daya manusia kami agar sejalan dengan realitas keuangan kami dan agar kami bisa lebih fokus menentukan segala prioritas,” kata Ortberg. Dia menambahkan Boeing juga telah menunda program pengembangan pesawat 777X sampai 2026 dan menghentikan sementara produksi pesawat komersial 767 sampai 2027 agar bisa menuntaskan sisa-sisa order yang ada.
Sebelumnya pada pekan ini, Boeing mengungkap telah melayangkan gugatan terhadap National Labor Relations Board yang mewakili serikat pekerja Boeing di pabrik West Coast yang melakukan aksi mogok kerja, atas tuduhan melakukan praktik perburuhan tidak adil. Boeing menekankan Asosiasi Pekerja Mesin dan Kedirgantaraan gagal melakukan tawar-menawar dengan baik selama empat minggu aksi mogok kerja, sebaliknya lembaga itu malah memberikan informasi yang keliru pada karyawan soal status negosiasi.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Serangan Israel terhadap Pasukan UNIFIL Disengaja
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini