TEMPO.CO, Jakarta - Sebelumnya, tak ada yang menyebut Nihon Hidankyo sebagai favorit peraih Nobel Perdamaian. Time menyebut beberapa nama yang terhubung dengan konflik-konflik utama dunia saat ini, seperti ICJ (Mahkamah Pidana Internasional), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, UNRWA dan Philippe Lazzarini, UNESCO dan Dewan Eropa, aktivis lingkungan Swedia Greta Thunberg, hingga Ilham Tohti, aktivis Uighur yang sedang dipenjara di Cina. Nama Nihon Hidankyo tak disebut sama sekali.
Namun, konflik Rusia-Ukraina dan Konflik Israel-Iran yang telah menjurus pada perang nuklir membuat Komite Nobel Norwegia memutuskan lain.
Nihon Hidankyo, sebuah gerakan akar rumput penyintas bom atom dari Hiroshima dan Nagasaki, diumumkan sebagai peraih Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini, Jumat, 11 Oktober 2024, sebagai bentuk peringatan bagi negara-negara yang memiliki senjata nuklir untuk tidak menggunakannya.
Sebagai saksi dari dua bom nuklir yang pernah digunakan dalam konflik, para anggota kelompok ini, yang juga dikenal sebagai Hibakusha, telah mendedikasikan hidup mereka untuk memperjuangkan dunia yang bebas nuklir.
"Hibakusha menerima Hadiah Perdamaian atas upayanya untuk mencapai dunia yang bebas dari senjata nuklir dan karena telah menunjukkan melalui kesaksian bahwa senjata nuklir tidak boleh digunakan lagi," kata Komite Nobel Norwegia dalam kutipannya.
"Hibakusha membantu kita untuk menggambarkan apa yang tak terlukiskan, memikirkan apa yang tak terpikirkan, dan entah bagaimana memahami rasa sakit dan penderitaan yang tak dapat dipahami yang disebabkan oleh senjata nuklir," ujar komite tersebut.
"Saya tidak percaya ini nyata," kata salah satu ketua Nihon Hidankyo, Toshiyuki Mimaki, dalam konferensi pers di Hiroshima, lokasi pengeboman bom atom 6 Agustus 1945 pada masa-masa akhir Perang Dunia Kedua, sambil menahan air mata dan mencubit pipinya.
Mimaki, yang merupakan korban selamat, mengatakan bahwa penghargaan ini akan memberikan dorongan besar pada upayanya untuk menunjukkan bahwa penghapusan senjata nuklir itu mungkin dilakukan.
"(Kemenangan ini) akan menjadi kekuatan besar untuk menarik perhatian dunia bahwa penghapusan senjata nuklir dan perdamaian abadi dapat dicapai," katanya. "Senjata nuklir harus benar-benar dihapuskan."