Israel
Militer Israel mengatakan pasukannya melepaskan tembakan di dekat UNIFIL setelah menginstruksikan pasukan PBB di daerah tersebut untuk tetap berada di tempat yang dilindungi. Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pejuang Hizbullah beroperasi dari dalam dan dekat wilayah sipil di Lebanon selatan, termasuk wilayah dekat pos UNIFIL.
“IDF beroperasi di Lebanon selatan dan menjaga komunikasi rutin dengan UNIFIL,” kata militer Israel, menggunakan akronim untuk Pasukan Pertahanan Israel.
Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, mengatakan bahwa ia merekomendasikan agar pasukan penjaga perdamaian dipindahkan lima kilometer ke utara “selama situasi di sepanjang Garis Biru masih belum stabil akibat agresi Hizbullah”.
Amerika Serikat
Gedung Putih sangat prihatin dengan laporan Israel yang menembaki markas pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional. "Kami memahami bahwa Israel tengah melakukan operasi terarah di dekat Garis Biru untuk menghancurkan infrastruktur Hizbullah yang dapat digunakan untuk mengancam warga Israel," kata juru bicara tersebut, mengacu pada garis demarkasi antara Israel dan Lebanon. "Sementara mereka melakukan operasi ini, sangat penting bahwa mereka tidak mengancam keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian PBB."
Italia
Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto menyebut serangan terhadap pangkalan UNIFIL “sama sekali tidak dapat diterima”. “Ini bukan kesalahan dan kecelakaan,” kata Crosetto dalam konferensi pers.
“Hal ini dapat dianggap sebagai kejahatan perang dan merupakan pelanggaran serius terhadap hukum militer internasional,” katanya.
Ia menambahkan bahwa ia telah memanggil duta besar Israel untuk meminta penjelasan mengenai serangan tersebut.
AL JAZEERA | TEMPO.CO
Pilihan editor: Pesan Imam Besar Masjid Nabawi ke Mahasiswa UIN Jakarta: Cari Ilmu Harus Ikhlas