Apakah ini taktik baru Israel?
Teknologi dan peralatan mata-mata yang canggih berarti badan intelijen Israel, Mossad, dapat memetakan dengan tepat siapa yang tinggal di mana, nomor telepon yang mereka miliki, dan siapa yang sering mengunjungi rumah mereka, kata Magnier.
Mata-mata Israel, tambahnya, dapat mengumpulkan ribuan alamat IP di kota-kota besar dan kecil hanya dengan berkendara di jalanan dengan peralatan mereka. Ketika intelijen Israel mendeteksi koleksi telepon yang lebih banyak dari biasanya di daerah tertentu, mereka dapat menyimpulkan bahwa ada peristiwa yang tidak biasa - seperti pertemuan Hizbullah, misalnya - dan mengerahkan rudal, tambahnya.
Selama perang saat ini, Israel sejauh ini telah menjatuhkan pamflet untuk memperingatkan masyarakat perbatasan Lebanon tentang kampanye pengeboman yang akan datang.
Namun di masa lalu Israel juga dituduh meretas jaringan telekomunikasi Lebanon.
Pada 2018, Amal Mudallali, perwakilan tetap Lebanon untuk PBB, menuduh Israel meretas saluran telepon seluler dan mengirimkan pesan yang direkam kepada warga sipil di desa Kafr Kila, memperingatkan mereka akan adanya ledakan yang akan segera terjadi di tengah-tengah ketegangan antara Hizbullah dan Israel pada tahun itu.
"Ini merupakan serangan baru dan sangat serius terhadap keamanan dan keselamatan warga Lebanon, di mana Israel melanggar martabat dan privasi individu serta membuat ancaman langsung terhadap kehidupan mereka," tulis Mudallali dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan PBB, yang meminta pengutukan atas perilaku "bermusuhan" Israel.Israel juga dikenal karena kemampuannya yang kuat dalam membobol perangkat elektronik menggunakan malware.
AL JAZEERA | MIDDLE EAST MONITOR
Pilihan Editor: Kondisi Lebanon Setelah Diserang Israel: 558 Tewas, Ribuan Penduduk Mengungsi