Proletarsk terletak sekitar 200 kilometer (120 mil) dari perbatasan Ukraina. Sejak 6 Agustus 2024, Ukraina melancarkan serangan mendadak ke wilayah Kursk Rusia. Serangan dilakukan di infrastruktur minyak Rusia selama lebih dari setahun.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan itu sebagai balasan yang adil atas serangan Moskow terhadap negaranya.
Meski menghadapi serangan yang bertubi-tubi dari Ukraina, Rusia belum bersedia berdamai. Ajudan presiden Rusia Yuri Ushakov mengatakan pada Senin, bahwa Moskow belum siap mengingat serangan Kyiv terhadap wilayah Kursk.
Ushakov menyampaikan komentar tersebut dalam sebuah pernyataan video yang disiarkan oleh kantor berita SHOT. "Pada tahap ini, mengingat usaha ini (Kursk), kami tidak akan berbicara," kata Ushakov.
Ketika ditanya apakah usulan perundingan damai yang diajukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan Juni kini tidak lagi dibahas, Ushakov mengatakan tidak. "Tidak, usulan-usulan itu belum dibatalkan. Namun pada titik ini, tentu saja, sama sekali tidak pantas untuk memasuki proses negosiasi apa pun," kata Ushakov.
Putin pada bulan Juni mengatakan bahwa Rusia akan mengakhiri perang di Ukraina hanya jika Kyiv setuju untuk membatalkan ambisinya menjadi anggota NATO. Putin juga menuntut Ukraina menyerahkan empat provinsi yang diklaim oleh Moskow. Tuntutan ini ditolak oleh Ukraina.
AL ARABIYA
Pilihan editor: Bom Meledak di Tel Aviv Saat Menlu AS Datang ke Israel, Satu Orang Tewas