TEMPO.CO, Jakarta - Israel terus melanjutkan serangan terhadap Gaza pada Minggu, 18 Agustus 2024. Serangan itu menyebabkan 19 orang tewas termasuk di antaranya 6 anak-anak.
Serangan dilakukan menjelang kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken ke wilayah tersebut. Kedatangan Blinken adalah untuk mendorong pembicaraan gencatan senjata antara Hamas dengan Israel.
Di Israel, Blinken diperkirakan akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel dan pejabat senior lainnya. Kantor Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa kesepakatan dapat dicapai dan pejabat AS juga bersikap positif. Israel menegaskan bahwa masih ada pekerjaan yang harus dilakukan.
Namun Hamas mengatakan komentar optimistis AS tersebut menipu. Hamas menuduh Netanyahu mengajukan syarat-syarat baru dalam upaya untuk "meledakkan" negosiasi tersebut.
Menurut pejabat kesehatan setempat, anak-anak dan ibu mereka tewas dalam serangan udara Israel di sebuah rumah di pusat kota Deir Al-Balah. Belum ada komentar langsung dari militer Israel.
Militer Israel mengatakan pihaknya menghancurkan peluncur roket yang digunakan untuk menyerang Israel dari kota selatan Khan Younis, tempat pertempuran sengit dalam beberapa minggu terakhir, dan menewaskan 20 pejuang Palestina. Upaya diplomatik untuk menghentikan konflik Israel-Hamas dan mengamankan kesepakatan untuk memulangkan para sandera yang ditawan di Gaza telah meningkat dalam beberapa hari terakhir. Pembicaraan yang dimediasi oleh AS, Mesir, dan Qatar akan dilanjutkan minggu ini di Kairo, menyusul pertemuan dua hari di Doha minggu lalu.
Blinken melakukan lawatannya yang ke-10 ke kawasan tersebut sejak perang dimulai beberapa hari. Kunjungan dilakukan setelah Amerika Serikat mengajukan proposal yang diyakini negara-negara penengah akan menutup kesenjangan antara pihak-pihak yang bertikai.
Sepuluh bulan setelah perang dimulai pada Oktober tahun lalu, warga Palestina di Gaza putus asa terus menerus pindah mencari tempat yang aman. "Tidak ada yang tersisa bagi kami kecuali laut," kata Tamer Al-Burai, yang tinggal di Deir Al-Balah bersama beberapa anggota keluarga besarnya.
"Kami lelah dengan pengungsian. Orang-orang didorong ke daerah-daerah sempit di Deir Al-Balah dan Al-Mawasi, yang telah menjadi tempat yang sangat panas," kata Burai. "Tidak seorang pun tahu ke mana harus pergi jika tank terus berdatangan."
Serangan Israel ke Gaza menyebabkan lebih dari 40.000 warga Palestina tewas. Sebagian besar korban tewas adalah warga sipil. Israel mengklaim serangan mereka telah menewaskan 17.000 pejuang Hamas.
REUTERS
Pilihan editor: Hamas Tegaskan Tak Ada Kemajuan dalam Pembahasaan Gencatan Senjata dengan Israel