TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas bahwa Turki akan terus mendukung perjuangan Palestina. Dia berjanji akan mendorong masyarakat internasional untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel.
Kedua pemimpin membahas perkembangan terkini dan langkah-langkah yang akan diambil untuk gencatan senjata dan perdamaian abadi di Gaza, kata kantor Erdogan dalam sebuah unggahan di X. Erdogan mengutuk perang Israel di Gaza, kata pernyataan itu, menuduh beberapa negara Barat tetap diam dan terus mendukung Israel.
Erdogan juga mengatakan kepada Abbas bahwa semua negara, terutama di dunia Muslim, harus meningkatkan upaya untuk memastikan gencatan senjata segera di Gaza. Erdogan menekankan agar pengiriman bantuan kemanusiaan ke warga Palestina bisa dilaksanakan tanpa gangguan. Abbas akan berpidato pada sidang luar biasa parlemen Turki pada hari Kamis.
Perang Israel Hamas meletus sejak Oktober tahun lalu, setelah kelompok militan Palestina itu menyerbu Gaza. Israel balik menyerang Gaza sehingga menyebabkan hampir 40.000 warga Palestina terbunuh.
Turki mengecam perang tersebut dan menghentikan semua perdagangan dengan Israel. Turki mengajukan permintaan untuk bergabung dengan kasus Afrika Selatan di Mahkamah Internasional yang menuduh Israel melakukan genosida.
Undangan Turki kepada Abbas datang setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di depan Kongres AS pada tanggal 25 Juli, yang dikecam Ankara. "Kami akan menunjukkan bahwa Tuan Abbas memiliki hak untuk berbicara di parlemen kami sebagaimana Netanyahu memiliki hak untuk berbicara di Kongres AS," kata Erdogan kepada anggota Partai AK yang berkuasa pada hari Rabu sebelum bertemu dengan Abbas.
Erdogan, yang merupakan pendukung setia Hamas, mengatakan Turki juga berencana mengundang pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh. Namun Haniyeh telah tewas dibunuh di Teheran.
REUTERS
Pilihan editor: Rusia Kian Tertekan Hadapi Ukraina, Evakuasi Lagi Ribuan Orang dari Kursk