TEMPO.CO, Jakarta - Usai kunjungan ke Ankara, Turki, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melanjutkan perjalanannya ke Moskow, Rusia, untuk bertemu sejumlah menteri dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dilansir dari Antaranews, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha menjelaskan Prabowo dan delegasi RI tiba di Moskow pada Selasa, 30 Juli malam, dan seluruh agenda pertemuan dijadwalkan berlangsung Rabu, 31 Juli 2024.
"Agenda kunjungan dimulai dengan pertemuan di Kementerian Pertahanan Rusia, di mana Menhan Prabowo bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia Andrey Belusov. Pertemuan ini diharapkan dapat membahas berbagai isu penting terkait kerja sama pertahanan antara kedua negara," katanya, pada Rabu, 31 Juli 2024, dikutip dari Antara.
Dia melanjutkan, presiden terpilih Prabowo kemudian dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin, Moskow. "Pertemuan ini menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan diplomatik dan kerja sama antara Indonesia dan Rusia," tutur dia.
Kedatangan Prabowo disambut oleh Wakil Direktur Protokol Negara Kementerian Luar Negeri Rusia Aleksander Vladimirovich Prusov, Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarusia Jose Antonio Morato Tavares, dan Atase Pertahanan RI di Moskow Marsekal Pertama TNI Jatmiko Adi. Dalam beberapa rekaman video yang disiarkan media Rusia, iring-iringan kendaraan yang mengangkut Prabowo melintas di jalanan Moskow menuju Kremlin.
Berikut beberapa topik pembicaraan Prabowo dan Putin:
Dilansir dari Antaranews, dalam pertemuan yang berlangsung terbuka selama kurang lebih 30 menit, Prabowo menyampaikan ke Putin ketahanan energi merupakan salah satu prioritas kerjanya nanti, terutama setelah dia dilantik dan resmi menjabat sebagai Presiden Periode 2024–2029 pada 20 Oktober 2024.
“Di sektor energi nuklir, saya membahas ini dengan beberapa institusi terkait (Rusia), kemungkinan kita bekerja sama pada bidang (membangun) reaktor modular dan reaktor utama,” kata Menhan Prabowo ke Presiden Putin, sebagaimana disiarkan oleh sejumlah stasiun TV asing yang meliput di Kremlin.
Reaktor nuklir merupakan salah satu komponen penting dalam pembangkit listrik tenaga nuklir. Rusia saat ini merupakan salah satu negara di dunia yang kebutuhan listriknya dipasok dari nuklir.
Terkait itu, Presiden Putin tidak langsung memberikan tanggapannya, karena keduanya bakal melanjutkan pertemuan secara tertutup dalam format santap pagi bersama (working-breakfast format) yang berlangsung, Kamis, 1 Agustus 2024. Dalam pertemuan itu, Prabowo dan Putin mendiskusikan berbagai isu dan menjajaki peluang kerja sama dua negara secara lebih detail.
Selain itu, dilansir dari kemhan.go.id, Prabowo juga menyoroti terkait hubungan persahabatan jangka panjang dan dukungan historis yang diberikan Rusia (sebelumnya Uni Soviet) kepada Indonesia, termasuk infrastruktur dan bantuan militer, serta menekankan komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Rusia.
Dalam pertemuan itu juga membahas terkait ketahanan pangan dan pendidikan. “Penekanan utama saya, selain ketahanan pangan, ketahanan energi, juga untuk pendidikan. Dan saya berencana untuk memulai program beasiswa besar-besaran untuk mengirim siswa kami ke luar Indonesia, terutama untuk pelatihan medis,” ungkap Prabowo, dikutip dari kemhan.go.id.
Prabowo juga menegaskan kembali keinginannya untuk melanjutkan dan memperluas kerja sama antara kedua negara. “Saya ingin mengundang delegasi Rusia ke konferensi pertahanan dan pameran pertahanan kami pada November 2024,” ucapnya, dikutip dari kemhan.go.id.
Pilihan editor: Ini Oleh-oleh Prabowo dari Kunjungan ke Rusia dan Turki