Beberapa anggota parlemen dari Partai Republik dan Demokrat telah meminta dia untuk mengundurkan diri. NBC News adalah yang pertama melaporkan bahwa Cheatle akan mundur dari jabatannya.
Trump, kandidat presiden dari Partai Republik, terluka di telinga kanan dan seorang peserta rapat umum tewas dalam baku tembak tersebut. Penembak, yang diidentifikasi sebagai Thomas Crooks berusia 20 tahun, ditembak dan dibunuh oleh penembak jitu Dinas Rahasia.
"Meskipun pengunduran diri Direktur Cheatle merupakan langkah menuju akuntabilitas, kami memerlukan tinjauan menyeluruh tentang bagaimana kegagalan keamanan ini terjadi sehingga kami dapat mencegahnya terjadi lagi," kata James Comer, ketua Partai Republik dari Komite Pengawasan DPR, dalam sebuah pernyataan. "Kami akan melanjutkan pengawasan kami terhadap Dinas Rahasia."
Cheatle, yang telah memimpin Secret Service sejak 2022, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia bertanggung jawab atas penembakan itu. Ia menyebut peristiwa itusebagai kegagalan terbesar Dinas Rahasia sejak Presiden Ronald Reagan ditembak pada tahun 1981.
Cheatle menjabat sebagai kepala keamanan di PepsiCo ketika Biden menunjuknya sebagai direktur Dinas Rahasia pada tahun 2022. Sebelumnya, ia mengabdi selama 27 tahun di lembaga tersebut.
Dia mengambil alih setelah serangkaian skandal yang melibatkan Dinas Rahasia yang merusak reputasi badan elit dan tertutup itu.
Sepuluh agen Dinas Rahasia kehilangan pekerjaan mereka setelah terungkap membawa wanita, beberapa dari mereka pelacur, kembali ke kamar hotel menjelang perjalanan Presiden Barack Obama ke Kolombia pada 2012.
REUTERS
Pilihan editor: Joe Biden Bertemu dengan Netanyahu hingga Dukungan Dia untuk Kamala Harris